Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Februari, Inpres Jeda Tebang Diteken

Kompas.com - 18/02/2011, 02:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim, Agus Purnomo, menyatakan, materi substansi rancangan Instruksi Presiden (Inspres) tentang Jeda Tebang atau Moratorium Hutan sudah tidak ada lagi persoalan prinsip.

Oleh sebab itu, rancangan inpres segera diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, diperkirakan sebelum akhir Februari ini.

"Sedikit lagi (selesai), dan sekarang tinggal penyusunan rumusan bahasanya secara legal di Biro Hukum Sekretariat Kabinet. Dari sisi gagasan dan prinsip, semuanya sudah tidak ada lagi perbedaan dan ganjalan," kata Agus sebelum dipanggil Presiden di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (17/2/2011).

Menurut Agus, sebelum penyusunan bahasa oleh perancangan undang-undang (legal drafting), ada tahapan Presiden Yudhoyono akan memberi pengarahan agar redaksional inpres tidak menimbulkan ekses-ekses hukum dan interpretatif.

Tentang konsep hutan primer yang merupakan bagian dari definisi hutan alam dan sempat menjadi persoalan, Agus menyatakan sudah tidak perbedaan pahaman.

"Sejak enam bulan lalu, konsep hutan alam yang diartikan juga hutan primer sebenarnya sudah disepakati bersama. Cuma, pertanyaannya, hutan yang rusak itu mau diapakan? Solusinya, itu akan diperbaiki tata kelolanya. Itulah yang masih dirapihkan rumusannya," jelas Agus lagi.

Adapun mengenai nasib rancangan inpres yang diajukan Satuan Tugas REDD plus yang dipimpin Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Agus mengaku diintegrasikan bersama dengan rancangan inpres yang diajukan Menko Perekonomian beserta menteri terkait lainnya.

"Jadi, tidak darimana diambil. Namun, kedua-duanya harus menjadi sebuah inpres yang lengkap bagi kepentingan nasional," lanjutnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com