Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Tahu Temuan Komnas HAM

Kompas.com - 11/02/2011, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Juru Bicaranya Julian Aldrin Pasha, mengaku belum tahu mengenai adanya keganjilan yang ditemukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengenai insiden di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Keganjilan itu di antaranya adanya organisasi pengerahan massa yang mengenakan pita biru, hijau, dan hitam saat menyerang massa Ahmadiyah.

"Presiden ingin mendapatkan laporan terlebih dulu dari Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Timur Pradopo mengenai soal itu. Setibanya di Jakarta, Presiden akan mendapatkan laporan rinci dari Kapolri," kata Julian saat dihubungi Kompas di Jakarta, Jumat (11/2/2011) sore tadi.

Menurut Julian, instruksi Presiden Yudhoyono sudah jelas, siapa pun, apakah oknum aparat atau organisasi yang terlibat dalam insiden Cikeusik, harus diambil tindakan tegas bilamana bukti-buktinya memperkuat hal itu.

"Presiden menekankan jangan sampai ada ruang bagi pembuat onar dan kekerasan terhadap siapa pun, sekali pun adanya perbedaan mengenai apa pun, apalagi soal agama. Oleh sebab itu, Polri harus mengambil langkah-langkah yang keras dan tegas. Organisasi apa pun yang benar-benar terbukti, harus dilakukan pembubaran oleh aparat penegak hukum," ujar Julian.

Julian mengaku, keseriusan Presiden Yudhoyono untuk menuntaskan insiden Cikeusik, termasuk juga kasus Temanggung, Jawa Tengah, ditunjukkan dengan meminta Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dan dirinya untuk kembali segera ke Jakarta meskipun jadwal kunjungan kerja Presiden di Kupang, Nusa Tenggara Timur, masih ada dua hari lagi pada Rabu (9/2/2011) lalu.

Sementara, terkait kasus Ahmadiyah dan Temanggung, setibanya di Base Ops Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Presiden Yudhoyono hingga saat ini masih memimpin rapat terbatas di ruang VIP. Menurut Kepala Biro Pers Media Massa Sekretaris Presiden, DJ Nachrowi, ratas dilakukan internal sehingga tidak ada keterangan pers sebagaimana dijanjikan tadi sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nasional
    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    Nasional
    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Nasional
    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Nasional
    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    Nasional
    Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Nasional
    Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Nasional
    Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

    Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

    Nasional
    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

    Nasional
    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

    Nasional
    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

    Nasional
    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com