Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Pengamanan Ahmadiyah Juga Dipotong

Kompas.com - 06/01/2011, 23:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Maman Abdulrahman Pasya, mantan Kepala Bidang Keuangan Kepolisian Daerah Jawa Barat, mengaku memotong dana untuk pengamanan kelompok Ahmadiyah di beberapa wilayah di Jabar setelah pemilu kepala daerah Jabar digelar tahun 2008.

Menurut dia, pemotongan atas perintah Susno Duadji selaku Kepala Polda Jabar. Pengakuan itu disampaikan Maman saat bersaksi dalam sidang terdakwa Susno di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2011).

Awalnya, ia mendapatkan disposisi untuk membagi dana ke beberapa polres dan Polwiltabes Bandung dengan nilai Rp 100 juta dan Rp 150 juta setelah adanya konflik tentang Ahmadiyah.

"Siapa saja yang terima?" tanya jaksa penuntut umum.

"Yang kami ingat Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Majalengka, Kuningan, Kabupaten Cirebon. Itu setelah penyerahan tahap IV (dana pengamanan pilkada Jabar)," papar Maman.

"Apa itu diberi penuh?" tanya jaksa lagi.

"Ada perintah lisan beliau (Susno) kalau yang disalurkan full hanya Polwiltabes Bandung karena kegiatannya selalu meningkat. Yang lain tidak disalurkan seluruhnya," jawab Maman. Menurut dia, dana untuk setiap polres dipotong Rp 50 juta.

Hendry Yosodiningrat, pengacara Susno, lalu menanyakan, apakah ada saksi atau bukti tentang perintah lisan itu. Maman menjawab tidak ada. Hendy lalu mencecar Maman, mengapa ia tidak mempertanyakan kepada Susno terkait perintah lisan itu, padahal Susno sudah memberikan disposisi.

"Kok, Saudara katakan ada perintah Kapolda?" tanya Hendry. "Kalau kami yang potong, kapolres pasti protes dan pasti lapor ke Kapolda atau irwasda atau wakapolda," jawab Maman.

"Iya, itu karena Saudara katakan itu perintah Kapolda. Kalau saja mereka tahu ini bukan perintah Kapolda, mereka akan protes. Tapi, karena nama Kapolda yang dijual, mereka tidak protes," kata Hendry. Maman langsung menimpali, "Tidak, itu perintah."

Seperti diberitakan, selain dituduh memotong dana pengamanan kasus Ahmadiyah, Susno dituduh memerintahkan Maman memotong dana pengamanan pilkada Jabar sebesar Rp 8,5 miliar. Susno didakwa menikmati sekitar Rp 4,2 miliar untuk membeli sejumlah aset pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

    Nasional
    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com