Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan Warnai Rapat PKPB

Kompas.com - 24/11/2009, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat internal Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) di kantor pusat PKBP di Jakarta diwarnai kericuhan. Rapat yang dihadiri beberapa ketua DPP, DPD, dan pengurus partai saling adu mulut ketika membahas permasalahan partai.

Rapat yang dipimpin Ketua Umum Hartono tersebut, membahas keinginan sekelompok DPP untuk mempercepat musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai untuk mengganti ketum karena dinilai telah gagal memimpin partai selama delapan tahun.

Sumedi Prima Abdi perwakilan DPP DKI Jakarta mengatakan, sebanyak dua pertiga DPP menghendaki agar Munaslub segera digelar. Alasan desakan tersebut lantaran PKBP telah gagal dalam dua kali pemilu di tahun 2004 dan 2009 . Selain itu, penggunaan dana partai yang tidak transparan dan terindikasi adanya korupsi.

"Kepemimpinan Hartono otoriter dan tidak demokratis, pemecatan ketua-ketua DPD yang tidak sesuai AD/ART, dan kegagalan lain. Hartono pernah mengatakan akan mengundurkan diri dari Ketum, tapi sekarang tidak bersedia," ucap dia.

Saat rapat berlangsung, Hartono menanyakan perihal dukungan dua pertiga DPP yang menginginkan digelar Munaslub. "Anda bilang didukung dua pertiga daerah. Mana buktinya?," tanya Hartono kepada pendukung Munaslub. Ia mengakui memang pernah mengatakan akan mengundurkan diri sebagai Ketum saat rapat partai.

"Memang saya pernah bilang udah tua, anak-anak saya menghendaki tidak lagi di partai. Tapi saya tidak meninggalkan tugas kan. Kok tiba-tiba mau munaslub. Kalau dikehendaki peserta munas tahun 2006 silahkan saja. Tapi masalahnya apa dan kenapa harus dipercepat?," jelas dia.

Mendengar penjelasan itu, kubu bersebrangan langsung membeberkan kegagalan-kegagalan partai. "Uang Rp 2 miliar dari Demokrat untuk sukseskan pilpres apa daerah terima uang itu?," tegas salah satu perwakilan DPP.

Mendengar penjelasan itu, kubu Hartono langsung membantah dan terjadilah adu mulut. Beberapa peserta rapat berteriak-teriak dan menggebrak-gebrak meja dan saling membantah. Kericuhan tersebut berlangsung cukup lama hingga akhirnya rapat diskors oleh Ketum.

Setelah diskros selama lima menit, rapat akhirnya dilanjutkan namun diadakan tertutup. Hingga berita ini diturunkan rapat masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com