Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Nilai Salah Kebijakan "Bailot" Bank Century oleh KSSK

Kompas.com - 23/11/2009, 00:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan audit investigasinya, menyatakan kebijakan yang diambil oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau (KSSK) dalam pengucuran dana sebesar Rp 6,7 triliun terhadap Bank Century dinilai salah.

Kesalahan disebabkan antara lain karena ketidaktepatan penilaian terhadap kondisi bank tersebut sehingga dana yang cukup besar dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai dikeluarkan untuk penyehatan bank tersebut.

Demikian berbagai informasi yang dihimpun Kompas dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Minggu (22/11) malam di Jakarta.

Saat dikonfirmasi,  Ketua BPK Hadi Purnomo hanya mengatakan," Saya belum bisa menyampaikannya kepada siapapun sebelum disampaikan kepada DPR dan KPK yang memintanya," tandas Hadi.

Namun, Hadi mengakui, sebagaimana janjinya, laporan audit investigasi BPK terkait pengucuran dana penyehatan (bailout) terhadap Bank Century dipastikan akan diserahkan Senin (23/11) pagi kepada pimpinan DPR di Gedung DPR, Senayan.

Adapun penyerahan laporan audit investigasi Bank Century kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih akan dijadwalkan lagi.

Ditanya tentang aliran dana senilai Rp 6,7 triliun dari Bank Century yang belum juga diserahkan ke BPK oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), meskipun laporan audit investigasinya akan diserahkan kepada DPR dan KPK, Hadi Purnomo tidak mau menjawab. "Saya tidak mau berkomentar kalau sudah masuk ke substansi. Tunggu saja laporannya Senin," lanjutnya.

Secara terpisah, anggota BPK Soerja D Marmoehadi yang dihubungi Kompas Minggu malam, juga tidak mau berkomentar panjang karena ia mengaku baru kembali dari Kendari untuk meresmikan kantor perwakilan BPK yang baru di provinsi tersebut.

Ia hanya mengatakan," Laporan audit investigasi itu kira-kira sama-lah  dengan laporan sebelumnya dan yang sudah beredar. Akan tetapi, saya belum tahu rinciannya." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com