Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ary Muladi Siap Buka-bukaan

Kompas.com - 07/11/2009, 08:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sabtu (7/11) pagi ini, Ary Muladi akan bertemu dengan Tim Delapan untuk memberi klarifikasi seputar keterlibatannya dalam polemik dugaan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 09.00.

Menurut pengacaranya, Sugeng Teguh Santoso, Ary akan menegaskan beberapa poin keterangan yang sudah disiapkan, termasuk buka-bukaan fakta soal aliran dana suap. Sugeng mengatakan, Ary akan mulai dengan menjelaskan kronologis awal ketika Ary menyatakan bertemu dengan pimpinan KPK (nonaktif), Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto, beserta tiga orang lainnya yang tidak diketahui pada bulan Juli 2009. Hal ini tertera pada Berita Acara Pertama (BAP) yang dibuat Ary.

"Kemudian ketika mencabut keterangannya pada 18 Agustus 2009 dan menyatakan tidak pernah bertemu dengan pimpinan KPK," tutur Sugeng kepada Kompas.com.

Terkait pencabutan BAP pertama ini, Ary juga akan menjelaskan secara gamblang tokoh Yulianto yang disebutnya sebagai pihak yang dimintanya langsung. Di sini Sugeng menyatakan, Ary akan sekaligus mempertanyakan sikap penyidik Polri yang seakan-akan sangat berkepentingan kepada Ary agar menyatakan keterangan sesuai dengan BAP pertama bahwa Ary sendiri langsung bertemu dengan Bibit dan Chandra. "Kenapa berkepentingan mengarahkan Ary?" tanya Sugeng.

Ary juga akan bertutur tentang kisahnya ketika ditangkap dan dijadikan tersangka di Yogyakarta atas dugaan kasus penggelapan uang dengan pelapor yang tak jelas hingga terjadi penangguhan penahanan.

Sugeng juga khawatir kliennya akan dikenakan tersangka lagi. Artinya, dalam peristiwa hukum yang sama bisa dikenakan sangkaan beberapa kali. "Ini kan melanggar HAM," lanjut Sugeng. Oleh karena itu, Ary akan meminta perlindungan hukum, termasuk berhak didampingi kalaupun nanti diperiksa sebagai saksi di Polri. "Jangan ada pengenaan status tersangka lagi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com