Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Al Ashriyyah Dukung Polri Berantas Korupsi

Kompas.com - 31/10/2009, 17:03 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pemimpin dan ribuan santri pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman menuntut Polri memberantas korupsi serta tidak takut  menahan dan menuntaskan penyidikan perkara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif jika memang berbuat curang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

"Rakyat Indonesia sudah terlalu lama menderita dan tidak sejahtera  akibat banyaknya pejabat korupsi. Sekarang kalau pimpinan KPK  tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan menyalah gunakan wewenangnya, bersihkan KPK sebersih-bersihnya," kata Saggaf bin Mahdi, pemilik dan pimpinan tertinggi pondok pesantren yang santrinya sekitar 16.000 orang, Jumat (30/10) malam.

Desakan semua pihak untuk mendukung pemberantasan korupsi dan pembersihan KPK tersebut disampaikannya setelah dia dan ribuan santrinya mengelar doa bersama bagi keselamatan bangsa dan negara Indonesia, usai shalat magrib, di salah satu masjid di kompeks pesantren terbesar di Bogor ini, di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, semalam.

Faktanya, kata Saggaf, baru  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang secara gencar terang-terangan berjanji memberantas korupsi dan meminta rakyat terus mengawasi dan menagih janjinya itu. "Baru Presiden ini yang punya niat kuat memberantas korupsi, kami harus mendukungnya," tegas dia.

Saggaf menambahkan, karena itu dirinya mendukung Polri menangkap pimpinan KPK kalau memang terbukti kuat menyalahgunakan wewenangnya. "Tidak dapat diterima kalau KPK yang menjadi tumpuan harapan rakyat untuk menangkapi koruptor, ternyata bermain-main untuk menyelamatkan koruptor dari jerat hukum," katanya.

Namun demikian, dia juga mengingatkan pimpinan Polri, untuk juga bersikap tegas kepada anak buahnya, jika ada yang menyalahgunakan wewenangnya dalam menangani perkara pimpinan KPK dan kasus-kasus korupsi.

"Bangsa ini sudah sangat menderita. Masih banyak rakyat yang susah untuk mendapat makan, susah untuk berobat, sudah mendapat pendidikan. Berhentilah main-main dan berbuat curang. Berantaslah korupsi, tegakan hukum dengan setegak-tegaknya," kata Saggaf.

Doa bersama Saggaf dan ribuan santrinya itu ditutup para santri dengan meneriakan semangat mereka perang terhadap koruptor dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com