Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Asing Mulai Berdatangan

Kompas.com - 04/10/2009, 18:14 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan relawan asing dari berbagai negara mulai berdatangan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, empat hari pascagempa yang terjadi di Sumatra Barat.

Kepala Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta, Hariyanto menyatakan, lima negara asing yang membawa puluhan sukarelawan dan obat-obatan dari luar negeri telah tiba bandara untuk diterbangkan ke Padang.

"Sejak Sabtu tengah malam tadi, tim rescue dari Jerman, Perancis, Inggris, Turki dan Singapura tiba di bandara Soekarno Hatta," kata Hariyanto di Tangerang, Minggu (4/10).

Hariyanto mengatakan, puluhan sukarelawan tersebut kemudian diterbangkan Minggu sore dengan mengunakan pesawat Batavia Air dari bandara menuju Padang.

"Kita menyediakan landasan pacu bagi pesawat dari luar negeri yang membawa sukarelawan untuk di terbangkan ke Padang," ujarnya.

Ia mengatakan, bandara juga menyediakan tiga posko bagi penumpang keluarga korban gempa yang diterbangkan melalui bandara.

"Tiga posko telah kita siapkan di terminal termimal 1 B, posko tersebut dimaksudnya untuk membantu atau menangani penumpang yang menuju ke Padang," ucap Hariyanto.

Selain itu, bandara Soekarno Hatta juga memfasilitasi posko kargo untuk mengangkut bantuan dari luar negeri yang tiba bandara untuk diterbangkan ke lokasi gempa.

"Semuanya tanpa anggaran dan diatur Badan Nasional Penanggulangan Bencana," jelas Hariyanto.

Sementara itu pantauan di terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Minggu, puluhan penumpang yang akan berangkat menuju ke Padang terus berdatangan.

Sejumlah loket penjualan tiket dipenuhi penumpang yang mengatre untuk membeli tiket penerbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com