JAKARTA, KOMPAS.com - Alotnya pemilihan pimpinan MPR disinyalir karena adanya perebutan posisi sebagai Ketua MPR di antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Centre For Electoral Reform (Cetro) Hadar Gumay, ketika ditemui di komplek gedung MPR/DPR, Sabtu (3/10). "Saya pikir ini yang bikin lama bukan masalah komposisi pimpinan MPR, tetapi siapa yang menjadi Ketua. Jadi mestinya jangan jadi liar," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat perbedaan pendapat diantara DPR dan DPD soal komposisi pimpinan MPR. Jika DPR meminta pimpinan MPR dengan komposisi 4 orang dari DPR dan 1 orang dari DPD, maka DPD menginginkan komposisi 3 banding 2. Yakni, 3 orang dari DPR dan 2 orang dari DPD. Hingga kini, komposisi pimpinan MPR belum disepakati.
Menurut Hadar, komposisi yang proporsional adalah 3 banding 2 seperti yang diusulkan oleh DPD karena lebih seimbang. "Saya kira 3 banding 2 baik. Kita perlu hargai DPD juga. Mungkin DPR masih bermain saja untuk memastikan pimpinannya dari dia (DPR)," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.