JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Adnan Buyung Nasution berharap Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri segera merespon usulannya terkait penonaktifan dan pemeriksaan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji atas dugaan menerima suap dari pengusaha di Bank Century.
"Saya harapkan jangan Pak Susni Dadji, tapi Pak Kapolri sendiri yang mesti merespon. Bagaimana respon dia atas usul saran saya kemarin," kata Adnan di kantor Watimpres, Jakarta, Sabtu (26/9).
Menurut Adnan, Kapolri mempunyai kompetensi untuk menjawab usulannya, karena masalah ini terjadi di bawah kepemimpinannya.
Selama masyrakat masih merasa gelisah adanya aroma upaya balas dendam dari SD terkait pemeriksaan dua pimpinan KPK Chandra Hamzah dan Bibit Samad, Adnan katakan SD layak diperiksa. Karena, penonaktifan dan pemeriksaan ini demi kebaikan SD sendiri.
"Sehingga tidak ada kekawatiran orang bahwa ada balas dendam dari Pak Susno Duadji. Ini demi kebaikan Pak Susno Duadji sendiri," ujar Adnan.
Agar tidak dikatakan adil dan tidak beraroma balas dendam, Adnan juga meminta Kapolri menyerahkan proses penyidikan dua pimpinan KPK di luar nama Susno Duadji. "Sebaiknya jangan Pak Susno Duadji yang memeriksa. Kan masih ada petugas dan pejabat lain," pintanya.
Adnan mengaku, usulan penonaktifan dan pemeriksaan SD berdasarkan suara hatinya setelah menangkap kegelisahan di tengah masyarakat atas dugaan balas dendam kepada KPK.
Sebelumnya, Adnan mendesak Kapolri segera menonaktifkan dan memeriksa SD atas dugaan menerima suap. Atas usulnya tersebut, Adnan juga mengaku mendapat banyak telepon dan pesan singkat mengucapkan terima kasih karena telah menyampaikan kegelisahan yang terjadi di masyarakat.
"Saya katakan ini supaya menjernihkan apa yg ada di masyarakat. Tadi, saya banyak mendapat SMS dari banyak orang dan telepon dari radio, bahwa masyarakat merasa lega setelah saya menyampaikan unek-unek yang ada dimasyarakat," pungkasnya. (Persda Network/Coz)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.