JAKARTA, KOMPAS.com — Gembong teroris yang paling dicari di Indonesia, yaitu Noordin M Top, tewas karena tembakan polisi dalam penggerebekan di sebuah rumah di Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/9). Noordin tidak meledakkan dirinya sendiri.
"Untuk Noordin, terjadi tembak-menembak. Mereka berhasil kita lumpuhkan. Noordin meninggal karena tindakan tegas, tidak karena mereka meledakkan diri," jelas Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam keterangan persnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/9).
Kapolri menjelaskan, tim Densus 88 telah beberapa kali menyerukan agar para teroris yang berada di dalam rumah menyerah. Seruan polisi ini dijawab dengan tembakan dari dalam rumah. Polisi pun mengambil tindakan tegas.
Dijelaskan Kapolri, para teroris memiliki bom di dalam rumah yang siap untuk meledak. Tim Densus berhasil meledakkan bom-bom itu. "Jadi suara yang meledak keras dalam penggerebekan semalam itu berasal dari bom mereka yang berhasil kami atasi," jelas Bambang.
Dalam penggerebekan itu empat orang tewas dan tiga lainnya berhasil dibekuk hidup-hidup. Selain Noordin, korban tewas lain adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo alias Adik, dan Ario Sudarso alias Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.