Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Skenario" Beri "Pelajaran" untuk KPK

Kompas.com - 16/09/2009, 12:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penetapan status tersangka terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto, pasti diketahui dan dikonsultasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden tahulah, dia yang gencet kok. Mana mungkin polisi dan jaksa kreatif sendiri. Kan Presiden sudah bilang, KPK itu terlalu superbody. Apa Anda tidak melihat ini kelanjutan dari pernyataan Presiden? Dalangnya memang siapa, jangan bilang Bambang Hendarso (Kapolri). Presiden dong," kata anggota DPR asal Fraksi PKS Fachri Hamzah. Hal senada juga diungkapkan Ketua Komisi Hukum Trimedya Pandjaitan, Rabu (16/9) di Gedung DPR, Jakarta.

Fachri meyakini, penanganan kasus yang menyeret pimpinan lembaga antikorupsi itu tak mungkin kerja "kreatif" Polri saja. Ia mengatakan, momen ini juga menjadi pelajaran bagi KPK yang dinilainya selama ini mau "populer" sendiri.

Hadirnya KPK, jelas Fachri, seharusnya turut memberikan supervisi pada perbaikan dua institusi penegak hukum lainnya, Kejaksaan Agung dan Polri. "Tapi enggak kan. Terkesan ingin maju sendiri dan membuat lembaga lain terlihat semakin buruk. Kalau enggak kena batunya, KPK tidak sadar," ujar Wakil Sekjen PKS ini.

Sementara Trimedya Pandjaitan menuturkan, selama ini kinerja KPK lebih kental dengan unsur show off dibandingkan menunjukkan hasil dari penyelamatan uang negara yang dilakukannya. Ia menambahkan, langkah yang dilakukan kepolisian pasti dikonsultasikan kepada Presiden. "Kalau tidak dikonsultasikan ke Presiden, enggak mungkin. Pimpinan KPK lho. Tapi Presiden memang tidak bisa melakukan intervensi terhadap proses hukumnya," kata Trimedya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan membantah rumor bahwa penetapan tersangka pimpinan KPK merupakan upaya mengunci pengusutan kasus Bank Century yang akan ditelusuri KPK. "Ini murni masalah hukum. Saya percaya tidak ada konspirasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com