JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengatakan, pernyataannya bahwa Presiden SBY dijadikan sasaran pengeboman oleh kelompok teroris merupakan kebenaran yang didapat dari tersangka teroris yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup.
Hal itu dikatakan Kapolri menjawab pertanyaan dua anggota Komisi Hukum, Azlaini Agus dan Nasir Jamil, pada rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (3/9).
"Mengenai sasaran presiden, tidak perlu disampaikan di sini. Tapi hal ini tidak ngarang, tidak rekayasa. Memang ada konsep baru. Dulu kelompok ini sasarannya asing, sekarang beda," kata Kapolri.
Sebelumnya, Azlaini mempertanyakan dugaan Presiden SBY dijadikan sasaran bom untuk membenarkan pernyataan Presiden yang mengungkapkan bahwa bom Ritz-Carlton dan JW Marriott ada kaitannya dengan ketidakpuasan terhadap hasil pilpres.
"Jangan sampai Polri diintervensi karena adanya pernyataan Presiden atau siapa pun. Apakah benar, Presiden yang dijadikan sasaran bom atau untuk membenarkan pernyataan beliau yang mengatakan dirinya menjadi sasaran pengeboman," kata Azlaini.
Akan tetapi, Kapolri meminta agar hal ini dijelaskan "setengah kamar" alias tertutup. "Ini riil, tersangkanya kami tangkap hidup. Tapi kalau dieksplor akan diekspose media dan ada kerawanan pada iklim investasi," ujar Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.