JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum yang membahas soal penetapan caleg terpilih di tujuh kabupaten mendadak bubar akibat gempa yang melanda Jakarta. Semua peserta rapat, termasuk Komisioner dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), panik dan berbondong-bondong keluar dari Gedung KPU.
"Tadi waktu gempa terasa pertama kali, rapat masih dilanjutkan. Tetapi begitu terasa lagi lampu kok goyang-goyang, langsung bubar semua," ujar anggota Bawaslu Wirdyaningsih di kantor KPU, Jakarta, Rabu (2/9).
Akibatnya, perempuan yang akrab dipanggil Nunung ini menambahkan, berbagai berkas yang digunakan dalam rapat ditinggalkan begitu saja di ruang sidang utama lantai 2, KPU, Jakarta. Di ruang sidang inilah, KPU menggelar pleno.
"Berkasnya ketinggalan semua, tidak tahu ini handphone-nya juga ketinggalan apa tidak," cetusnya. Tidak hanya peserta rapat, wartawan, tamu, dan pegawai KPU juga berhamburan keluar gedung.
Komisioner, anggota Bawaslu, dan semua peserta rapat tampak berjubel antre saat menuruni tangga dengan para wartawan dan pegawai KPU. Kekhawatiran Nunung dan semua peserta rapat memang beralasan. Pasalnya, Gedung KPU merupakan salah satu gedung berusia tua. Dikhawatirkan, Gedung KPU akan roboh karena digoyang gempa.
Saat ini, semua peserta rapat dan penghuni KPU berkumpul di depan gedung sambil menunggu situasi dirasa aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.