JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia meminta para pengelola stasiun televisi untuk menahan diri dan tidak menayangkan program yang mengumbar kekerasan, mistik, horor, dan mengandung unsur pornografi selama Ramadhan 1430 H.
"Kami akan mengamati tayangan-tayangan televisi selama Ramadhan. Jika ada yang melanggar, kami akan menindaklanjuti pelanggaran itu," kata Ketua MUI KH Amidhan, dalam Taushiyah Majelis Ulama Indonesia menyongsong Ramadan 1430 H di Jakarta, Jumat (14/8).
MUI, katanya, telah bertemu dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Departemen Informasi dan Komunikasi (Depkominfo) pada Jumat (14/8) untuk bekerja sama dalam pemantauan tayangan stasiun televisi selama Ramadhan.
MUI nantinya juga akan mengumumkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun televisi selama bulan Ramadhan. "Sejauh ini tidak satu pun televisi yang mulus terhindar dari pelanggaran-pelanggaran itu. Oleh karena itu, kita peringatkan dari sekarang," ujarnya.
Menurut Amidhan, sebaiknya stasiun televisi memanfaatkan Ramadhan untuk membina akhlak masyarakat dengan memberikan tayangan-tayangan yang mendidik. Masyarakat juga diharapkan menghormati kemuliaan Ramadhan dengan membangun suasana yang tenang dan khusyuk dengan membatasi kegiatan di tempat-tempat hiburan dan menutup restoran di siang hari.
"Pemda juga harus membatasi peredaran minuman keras. Menutup tempat hiburan, layar tancap, organ tunggal terutama pada saat pelaksanaan salat Tarawih," katanya.
Menyinggung kemungkinan perbedaan penetapan awal Ramadhan, Amidhan meminta agar umat tidak terjebak pada perselisihan yang tabdzir (sia-sia) dan mendatangkan kemudharatan bagi umat. "Umat harus mengembangkan sikap tasamuh (toleransi) dalam menjalankan agama agar bulan puasa mendatangkan berkah," ujarnya.
Namun, Amidhan memperkirakan penetapan awal Ramadhan pada tahun ini tidak akan berbeda. "Yang berpedoman pada hisab, akan menggenapkan bulan Syaban menjadi 30 hari, sedangkan yang berpedoman pada kemunculan hilal (bulan), diperkirakan baru bisa melihat hilal pada tanggal 21 Agustus. Jadi kemungkinannya akan bersama-sama," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.