BANDUNG, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemerintah akan menaikkan anggaran pertahanan sebesar 20 persen pada 2010. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Negara saat menyaksikan serah terima 40 panser 6x6 dari Direktur Utama PT Pindad kepada Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di kawasan PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jumat (10/7) siang.
"Mulai 2010, anggaran pertahanan akan kita tingkatkan secara signifikan pada 2009 sebesar Rp 33,6 triliun, kita naikkan sekitar Rp 7 triliun atau 20 persen menjadi Rp 40,6 triliun," katanya.
Menurut Kepala Negara, peningkatan anggaran pada 2010 itu akan menjadi awal dari peningkatan bertahap anggaran pertahanan. "Tahun demi tahun akan kita tingkatkan, ...(sehingga) kita makin dekat dengan kekuatan minimum yang diperlukan," ujarnya seraya menambahkan bahwa kekuatan minimum yang diperlukan memerlukan dana setara Rp 100 trilun-Rp 120 trilun. Presiden mengatakan bahwa peningkatan anggaran pertahanan dapat diwujudkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Kepala Negara menilai anggaran pertahanan dalam beberapa tahun terakhir memang masih di bawah kebutuhan karena pemerintah menitikberatkan pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa peningkatan anggaran secara signifikan itu hendaknya digunakan secara tepat sesuai kebutuhan, tetap mengutamakan prioritas, menggunakan audit, dan berorientasi pada pengguna.
Sementara itu, terkait penyerahan panser, Menhan Juwono mengatakan bahwa 40 buah panser APS 6x6 tersebut merupakan produksi PT Pindad yang dibiayai oleh APBN sebesar Rp1,12 trilun untuk 154 panser.
"Panser-panser itu merupakan produksi pertama kendaraan tempur dalam negeri sejak era reformasi," katanya.
Seusai menyaksikan serah terima Presiden melakukan peninjauan dan pemeriksaan panser-panser tersebut. Kepala Negara juga naik ke salah satu panser tersebut.