JAKARTA, KOMPAS.com — Cawapres pendamping capres Megawati, Prabowo Subianto, mengatakan, pihaknya menilai proses penyelenggaraan pemilu presiden 8 Juli jauh dari demokratis. Ia mengungkapkan, menerima pengaduan bahwa telah terjadi kecurangan secara merata di seluruh daerah di Tanah Air.
"Kita melakukan pemilu dengan daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah, tapi pemilu tetap dilangsungkan. Kita sudah memperingatkan dan mohon kepada KPU agar menyelesaikan, ternyata tidak juga. Kami menerima telah terjadi kecurangan merata di semua daerah," kata Prabowo, dalam jumpa pers di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (8/7) malam.
Pihak Mega-Prabowo tengah mengumpulkan bukti-bukti kecurangan untuk segera menindaklanjutinya secara hukum. Prabowo mencontohkan, salah satu laporan yang diterima sebanyak 5.000 surat suara untuk Mega-Prabowo dinyatakan tidak sah di sejumlah TPS di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Selain itu, warga yang hendak memilih dengan menggunakan KTP dipersulit. "Ada petugas KPPS yang meminta fotokopi. Padahal sudah membawa KTP dan KK, untuk apa meminta fotokopi? Apalagi hari libur seperti ini, mana bisa fotokopi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.