Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR "Ceramahi" KPU soal Dosa Besar kalau Pemilu Curang

Kompas.com - 01/07/2009, 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Entah geregetan atau memang ingin mengingatkan penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dua orang anggota Komisi II DPR menyinggung mengenai pelaksanaan pemilu curang merupakan dosa besar. Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Soetjipto, mengatakan hal tersebut saat diberikan kesempatan untuk bertanya kepada KPU, Bawaslu, dan Mendagri, pada rapat di Ruang Komisi II DPR, Jakarta, Rabu (1/7).

"Kecurangan itu dosa besar. Kata orang, pemilu itu saatnya menggunakan hak suara rakyat. Suara rakyat itu suara hati nurani. Suara hati nurani itu suara Illahi," kata Soetjipto berapi-api.

Tak berhenti sampai di situ, "Kalau sampai ada kecurangan pemilu, malapetaka akan terjadi, mungkin tsunami akan terjadi lagi. Ini dosa besar dan tinggal menunggu bala bencana," ujarnya.

Anggota Komisi II lainnya, Sayuti Asyathri, juga mengungkapkan hal yang sama. "Setiap suara yang dihilangkan, di dalamnya ada hak orang lain yang tidak bisa diganti dengan uang. Dalam suara ada harapan. Jadi, bahaya betul kalau dicurangi," kata politisi PAN ini.

Pada rapat kali ini, KPU dicecar dengan pertanyaan mengenai kisruh DPT dan pengamanan suara. Sementara itu, Bawaslu diminta untuk menjelaskan proses pengawasan yang dinilai tak 'bergigi'. Mendagri Mardiyanto dipertanyakan mengenai dugaan ketidaknetralan birokrasi serta TNI/Polri. Hingga berita ini diturunkan, rapat kerja masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com