Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SBY-Boediono Bantah Ada Tim Bayangan

Kompas.com - 18/06/2009, 01:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-- Tim kampanye nasional SBY-Boediono membantah adanya organisasi sayap yang bertujuan memenangkan pasangan calon. Organisasi sayap ini termasuk kategori tim bayangan karena tidak tercantum dalam tim resmi.

 

Koordinator Hukum dan Advokasi Timkamnas SBY-Boediono, Amir Syamsuddin menegaskan tim resmi kampanye nasional SBY-Boediono hanya yang tertera dalam daftar yang telah diserahkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mei 2009 lalu.

 

"Yang resmi namanya timkamnas itu yang diserahkan ke KPU pada 21 Mei. Itu yang disusun oleh 24 partai koalisi," ujar Amir, seusai melakukan klarifikasi ke Bawaslu terkait dugaan keterlibatan pejabat BUMN dalam timkamnas, di Kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu ( 17/6 )

 

Bawaslu menyebut, ada 21 nama pejabat BUMN yang terdaftar dalam tim kampanye pasangan calon. Tujuh diantaranya merupakan tim kampanye pasangan SBY-Boediono bayangan. Penyebutan tim bayangan, hanya untuk membedakan antara tim kampanye resmi yang sudah dilaporkan kepada KPU.

 

Berikut daftar nama pejabat BUMN yang diduga terlibat dalam timkamnas pasangan calon SBY-Boediono,

1. Ketua Dewan Pengawas Peruri Achdari (Wakil ketua Dewan Pakar)

2. Komisaris Utama PPA Raden Pardede (Anggota Koord. Media)

3.Komisaris Independen Indosat Soeprapto (Koord Bingal Saksi)

4. Komisaris Hutama Karya Max Tamaela (Anggota Bingal Saksi)

5. komisaris Wijaya Karya Dadi Prajipto (Anggota Bingal Saksi)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Nasional
Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Nasional
Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Elite Golkar Sebut Airlangga Mampu Membalikkan Persepsi Negatif dan Layak Dipilih Lagi

Nasional
Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Jokowi Dinilai Tak Mungkin Terabas Aturan dan Jadi Ketum Golkar

Nasional
8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

8 Caleg Dapil DIY yang Lolos Senayan, Titiek Soeharto Masuk

Nasional
PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

PKB Buka Komunikasi dengan Golkar, Gerindra, dan Nasdem untuk Pilkada Jatim

Nasional
Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Arsul Sani Belum Ajukan Hak Ingkar Tangani Sengketa Pemilu yang Libatkan PPP

Nasional
Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J Terhadap Ferdy Sambo dkk Lanjut ke Tahap Mediasi

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Hasil Rekapitulasi KPU: PAN Unggul di Provinsi Maluku, Diikuti PKS dan PDI-P

Nasional
Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com