Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas SBY-Boediono Capai 71 Persen

Kompas.com - 04/06/2009, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan capres SBY-Boediono masih menempati posisi elektabilitas (tingkat keterpilihan) teratas, bahkan hingga mencapai 71 persen. Setidaknya, hal itu tercermin dari survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 25-30 Mei.

Dua kontender lain, Mega-Prabowo, dipilih oleh 16,4 persen responden, disusul JK-Wiranto dengan 6 persen. "Keunggulan SBY atas Mega dan JK tidak berarti ketika ketiganya berpasangan, di mana SBY memilih Boediono, Mega dengan Prabowo, dan JK dengan Wiranto," ujar Direktur Riset LSI Kuskrido Ambardi pada jumpa pers di Kantor LSI, Jakarta, Kamis (4/6).

Persentase atas ketiga pasangan ini didapatkan dengan diajukannya pertanyaan, "Jika pemilu presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan dipilih sebagai presiden?"

Dodi melanjutkan, pilihan SBY kepada Boediono ternyata tidak menurunkan elektabilitasnya. "Calon wakil tidak mengurangi ataupun menambah suara secara berarti," tutur dia.

Keunggulan SBY di atas 50 persen ini sudah terjadi sejak Maret 2009. Analisis LSI, elektabilitasnya semakin menguat sejak pemilu legislatif disebarkan secara luas. Dodi mengatakan, tingginya angka elektablitas SBY juga dipengaruhi oleh keunggulan Demokrat pada pemilu legislatif, 9 April 2009.

"Efek itu masih bertahan. Bila hilang, dukungan kepada SBY kemungkinan akan kembali ke posisi sebelum pemilu legislatif, yaitu di kisaran 60 persen, kecuali ada efek pengganti, seperti keunggulan dalam mobilisasi pemilih," ujar Dodi.

Survei LSI ini dilakukan terhadap 2.999 responden, dengan margin of error 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka dan proporsional di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, pihak LSI secara terbuka mengakui bahwa survei yang dilakukannya kali ini merupakan pesanan dari Fox Indonesia yang tak lain adalah konsultan dari kubu SBY-Boediono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com