Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 01/06/2009, 19:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ruhut Sitompul meminta maaf terkait komentarnya saat perdebatan di DPD minggu lalu yang dinilai telah menyinggung etnis tertentu. Saat itu, salah satu anggota tim sukses SBY-Boediono tersebut mengatakan bahwa Arab tidak pernah membantu Indonesia. 

"Saya Ruhut Sitompul memohon maaf atas kejadian itu," kata Ruhut saat saat jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (1/6). Ruhut mengaku pada saat kejadian ada perdebatan yang panjang di mana tim sukses SBY-Boediono diserang habis-habisan sehingga harus membela diri.

"Mungkin karena saya dibesarkan di Betawi sehingga ada salah-salah kate dan ada satu etnis yang tersebut," katanya.

Setelah kejadian tersebut, Ruhut berharap supaya pendukung tetap mendukung SBY-Boediono. "Dari lubuk hati mohon dimaafkan," ucapnya.

Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo atas nama partai juga meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung. "Kalau ada yang merasa dirugikan kami mohon maaf," katanya.

Ketika ditanya mengapa baru seminggu setelah kejadian permintaan maaf dikeluarkan, Hadi menjawab bahwa partai saat ini sedang sibuk dan fokus pada pilpres mendatang. "Hari ini, kita haruskan dia minta maaf," katanya.

Sedangkan Ketua Fraksi Demokrat Syarif Hasan mengatakan, sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. "Ruhut memang kader Demokrat, tentunya kami memohon maaf kepada saudara-saudara yang tersinggung," katanya.

Syarif mengatakan, Badan Kehormatan Partai akan menindaklanjuti kasus tersebut dan akan ditentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. "Seluruh badan kehormatan nanti malam akan kita kumpulkan untuk memproses masalah itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com