JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara tim sukses pasangan SBY-Boediono, Rizal Mallarangeng, menyindir pernyataan mantan Menteri Koordinator Perekonomian dan Perindustrian, Kwik Kian Gie, yang menyebut bahwa cawapres Boediono sebagai penganut mahzab neoliberalisme.
"Itu kan Kwik lagi bingung antara neolib atau Neozep (obat sakit kepala). Kwik lagi pusing saja, jadi berkunang-kunang harusnya kan minum Neozep, tetapi kok ngomong-nya neolib," kata Rizal, ketika ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (26/5).
Ia menegaskan, yang dilakukan SBY selama lima tahun pemerintahan sangat jauh dari neoliberalisme. Menurutnya, SBY menjalankan ekonomi yang ingin meningkatkan kesejahteraan Indonesia. "Ini kan dari tadi istilah, ini kan abstrak," tuturnya.
Rizal menyebut kesejahteraan masyarakat meningkat selama pemerintahan SBY. Indikatornya, kata Rizal, sekolah lebih banyak, listrik lebih baik, kondisi jalan lebih banyak, hukum lebih baik, dan pemberantasan korupsinya lebih baik. "Itulah yang menentukan kesejahteraan rakyat, bukan dengan istilah-istilah itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.