JAKARTA, KOMPAS.com- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap menolak sosok Gubernur BI Boediono sebagai cawapres SBY. Boediono dinilai tidak mewakili kalangan sipil dan umat.
"Yang kami sesalkan dari Partai Demokrat adalah pola komunikasi dan person Boediono. Boediono tidak mewakili umat," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring, saat jumpa pers, di Markaz Da'wah, TB Simatupang, Jakarta, Rabu (13/5) malam.
Ia mencontohkan, pemerintahan Gus Dur dan Megawati mempunyai pemimpin kombinasi antara Islamis dan Nasionalis. "Masa Gus Dur, pasangannya Gus Dur dan Megawati. Gus Dur Islamis dan Megawati dari Nasionalis jadi seimbang. Begitu juga SBY-JK. SBY Nasionalis dan JK dianggap mewakili umat," tuturnya.
Sebelum koalisi dibentuk, PKS mengajukan cawapres kepada SBY dalam amplop tertutup. Selain itu, PKS juga mengajukan empat kriteria cawapres. Yakni, kombinasi Sipil-Militer, Jawa- non Jawa, Tua-Muda, dan Islamis-non Islamis.
"Kita meminta cawapres PKS dalam amplop tertutup. Kalau suka, silahkan. Kalau tidak suka, dipilih perwakilan umat agar Islamis," ujarnya.
"Ini bukan dibuat enteng. Pasangan Obama saja bukan hanya kulit hitam dan putih saja," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.