JAKARTA, KOMPAS.com — Para purnawirawan yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) mengecam ajakan boikot pemilu yang dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Pepabri Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mengecam segala upaya yang dapat mendelegitimasi hasil pemilu meski banyak kelemahan dan kesalahan yang terjadi dalam sejumlah aspek. Secara khusus, ajakan yang dilontarkan Wiranto dan Mega tersebut dapat berisiko sangat buruk bagi kehidupan bangsa dan negara.
"Sebagai purnawirawan selayaknya tidak melakukan boikot pilpres itu. Mem-provoke itu tidak bagus," tutur Agum seusai keterangan pers mengenai sikap Pepabri terhadap penyelenggaraan Pemilu 2009 di Kantor DPP Pepabri, Rabu (22/4).
Menurut Agum, ajakan boikot merupakan salah satu bentuk upaya yang dapat mendelegitimasi hasil pemilu. Oleh karena itu, Pepabri mengambil langkah antisipatif dengan menyerukan kepada para elite politik agar tidak melakukan upaya-upaya untuk mendelegitimasi hasil pemilu. Jika ada keberatan, ungkap Agum, sebetulnya para elite dapat menempuh proses yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Sejauh itu dilaksanakan melalui jalur hukum, silakan. Tapi sekali lagi, please, jangan ada di benak kita langkah-langkah untuk memprovokasi agar masyarakat menilai bahwa pemilu ini tidak sah," ujar Agum.
Ia menegaskan, seruan Pepabri ini untuk mengantisipasi munculnya kekuatan besar yang berusaha menyelesaikan permasalahan hasil pemilu melalui jalan inkonstitusional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.