Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Lawan Terberat SBY

Kompas.com - 14/04/2009, 17:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat memprediksikan, hanya akan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berlaga dalam pilpres mendatang. Hal ini berdasarkan kecenderungan merapatnya kembali Partai Golkar kepada Partai Demokrat untuk koalisi.

Jika demikian, siapakah capres yang akan menantang SBY, capres yang diusung Demokrat? Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, lawan SBY akan datang dari tiga parpol yang diperkirakan kuat akan menempatkan diri sebagai oposisi, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura. Namun, penentu berada di tangan Prabowo.

"Prabowo menjadi kunci. Titik temu PDI-P dan Gerindra ada di siapa calon yang diusung sebagai capres dan cawapres," ujar Yudi di sela-sela tabulasi suara di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2009, Selasa (14/4).

Menurut Yudi, dibandingkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, kans Prabowo untuk terpilih dinilai lebih besar. Figur Prabowo diperhitungkan oleh banyak pihak karena kemampuannya membangun parpol baru untuk menembus peringkat 10 besar dan lolos syarat parliementary threshold sebesar 2,5 persen.

"Selain karena kemampuannya meraup suara juga kemampuan menggandeng kerja sama antarpartai," tutur Yudi. Oleh karena itu, keputusan PDI-P mengenai posisi Prabowo menjadi keputusan yang paling ditunggu-tunggu.

Jika keduanya tak menemukan kata sepakat, Yudi memprediksikan jumlah pasangan capres-cawapres bertambah. Seiring dengan itu, kans SBY yang akan bersanding dengan tokoh dari Golkar akan mengungguli calon lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com