Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: Enam Sinetron Bermasalah

Kompas.com - 30/03/2009, 14:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menetapkan enam sinetron yang ditayangkan pada Januari 2009 sebagai sinetron bermasalah. Pemantauan dilakukan terhadap 372 episode yang terdiri atas 14 judul sinetron.

Demikian dipaparkan anggota KPI Pusat, Yazirwan Uyun, di sela jumpa pers di Gedung Bapeten, Jakarta, Senin (30/3). "KPI tetapkan enam sinetron bermasalah," kata Yazirwan.

Dari keenam tayangan tersebut, KPI memberi peringatan "lampu merah" terhadap tiga sinetron, antara lain sinetron Suami-suami Takut Istri (Trans TV), sinetron Muslimah (Indosiar), dan Abdel dan Temon (Global TV). Sementara tiga sinetron lain yang mendapat imbauan agar memperbaiki siarannya, antara lain Alisa (RCTI), Tawa Sutra (ANTV), dan Monalisa.

"Walaupun saat ini sinetron Monalisa sudah berakhir masa tayangnya, KPI Pusat mengimbau Indosiar memperbaiki materi siarannya jika ingin menayangkannya kembali," tuturnya.

Di luar tayangan di atas, KPI Pusat juga memberikan teguran kepada Indosiar untuk memperbaiki materi siaran dan memindahkan jam tayang sinetron Hareem karena isinya dinilai penuh dengan adegan kekerasan verbal dan fisik serta berindikasi melecehkan ajaran agama berdasarkan pertimbangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Indosiar pada Jumat lalu berinisiatif untuk menghentikan sinetron Hareem mulai Selasa (31/3)," katanya.

Semua keputusan ini diambil melalui Rapat Pleno KPI setelah mendengarkan pertimbangan-pertimbangan dari tim panelis yang beranggotakan Arief Rahman sebagai Ketua, Dedy Nur Hidayat sebagai Wakil Ketua, serta Seto Mulyadi, Nina Armando, Bobby Guntarto, dan Rezaini Taher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com