JAKARTA, SENIN — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin bisa menjadi pasangan Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono. Jika Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla yang menyatakan kesediaan untuk maju sebagai calon presiden memilih Hidayat Nurwahid dari Partai Keadilan Sejahtera sebagai wakil presiden, maka Yudhoyono bisa melakukan hal yang sama dan jika memilih dari latar belakang yang hampir sama, maka bisa memilih Din Syamsuddin.
Masuknya HNW dan Din dalam bursa calon wakil presiden, ini berarti memberikan peluang masuk tokoh muda di lapis kedua pimpinan nasional. Golkar dan PKS jika berkoalisi, maka SBY akan melakukan hal yang sama, mencari tokoh muda. Jika yang diinginkan bukan amunisi partai untuk syarat pencalonan, SBY akan mengambil tokoh muda yang mempunyai basis masa yang cukup seperti Din Syamsuddin sebagai alternatif," ujar Guru Besar Ilmu Politik Universiatas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Bachtiar Effendy di Jakarta, Senin (23/2).
Namun, menurut Bachtiar, jika Partai Golkar tidak berkoalisi dengan PKS, maka JK bisa saja mengambil Din Syamsuddin sebagai pasangan wakil presidennya.
"Yang menarik, jika JK mengambil Din Syamsuddin sebagai pasangannya, maka itu artinya akan memutus mitos politik yang selama ini selalu memaksakan mencari keseimbangan dengan berfikir Jawa-luar Jawa, ataupun sipil-militer sebagai pemimpin nasonal," ujar Bachtiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.