JAKARTA, KOMPAS.com - Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang ikut mengamankan gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, memiliki kemampuan sistem reverse osmosis.
Dua KRI itu adalah KRI Banjarmasin-592 dan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang merupakan produksi PT PAL Indonesia.
Dua kapal berjenis landing platform dock (LPD) itu dilengkapi inovasi teknologi terbaru, yakni sistem sea water reverse osmosis (SWRO) atau mengolah air laut menjadi air tawar untuk memenuhi kebutuhan di atas kapal selama mengemban tugas di laut lepas.
“Pembuatan air tawar dengan metode reverse osmosis (RO) adalah solusi teknis yang mengubah air laut menjadi air tawar,” kata insinyur PT PAL Indonesia, Dedy Wahyudi dalam siaran pers, dikutip Minggu (26/5/2024).
Baca juga: 500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang
Air laut dari sea chest kapal diserap dan dipaksa melewati pori-pori mikroskopis yang disebut membran semipermeabel.
Sementara itu, padatan terlarut yang lebih besar, kontaminan, dan bio-organik dengan berat molekul besar dibuang sebagai air buangan.
“Dan juga membran semipermeabel ini air laut yang memiliki molekul garam lebih besar dapat terhalang sehingga hasilnya adalah menjadi air tawar yang dapat digunakan untuk memasak, mandi, mencuci, dan melayani kebutuhan permesinan dan kebersihan di kapal,” kata Dedy.
Selain dua kapal itu, TNI AL juga mengerahkan KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr Soeharso-990 selama WWF pada 18-25 Mei 2024.
Kapal-kapal itu disiagakan di Selat Bali dan Selat Lombok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.