Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah 2, Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Jadi 10 Orang

Kompas.com - 03/06/2023, 15:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia bertambah dua orang.

Dengan demikian, total jemaah haji asal Indonesia tahun 1444 H/2023 M yang meninggal hingga saat ini mencapai 10 orang.

Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie menyampaikan, dua jemaah haji yang meninggal dunia tersebut berasal dari kelompok terbang SOC 015 dan JKG 07.

"Terdapat dua jemaah haji yang meninggal, atas nama Tasmi binti Kasan Mukrim asal kloter SOC 015 dan Neneng binti Gatot Sumantajaya asal kloter JKG 07. Sampai saat ini jumlah yang wafat sebanyak 10 orang," kata Anna dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Berburu Oleh-oleh Haji di Madinah, Gunakan Rupiah, Penghasilan Rp 400 Juta per Hari

Sementara itu, jemaah yang diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah mencapai 6.277 jemaah atau 16 kloter pada Sabtu ini.

Jemaah akan melaksanakan ibadah umrah di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, usai melakukan ibadah arbain atau shalat 40 waktu berturut-turut di Madinah.

Sementara itu, berdasarkan data dari Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga 2 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jemaah dan petugas yang sudah tiba di Madinah mencapai 60.149 orang atau 156 kloter.

"Jemaah dan petugas yang masuk asrama haji hari ini sejumlah 7.011 orang," ucap Anna.

Baca juga: Jemaah Haji Lansia Diperbolehkan Ihram Mengenakan Popok

Anna menyampaikan, jemaah yang masuk asrama haji berasal dari beragam embarkasi.

Rinciannya, embarkasi Aceh 393 orang/1 kloter, embarkasi Medan 360 orang/1 kloter, embarkasi Batam 374 orang/1 kloter, dan embarkasi Palembang 360 orang/1 kloter.

Lalu, embarkasi Jakarta Pondok Gede 776 orang atau 2 kloter, embarkasi Jakarta Bekasi 814 orang/2 kloter, embarkasi Solo 720 orang/2 kloter, embarkasi Surabaya 1.350 orang/3 kloter, dan embarkasi Banjarmasin 330 orang/1 kloter.

"Kemudian embarkasi Kertajati sebanyak 374 orang/1 kloter, dan embarkasi Makassar 786 orang/2 kloter," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com