Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Ragukan Koalisi Besar: Tak Mungkin Ada Tiga Capres dalam Satu Koalisi

Kompas.com - 27/05/2023, 08:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyatakan, partainya pesimistis koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dapat terbentuk.

Menurut Awiek, sapaan akrab Baidowi, koalisi besar seperti itu tak mungkin terbentuk karena terhambat pada banyaknya sosok yang ingin diajukan sebagai calon presiden (capres).

"Sedari awal, PPP pesimistis koalisi besar yang merupakan wacana gabungan antara KKIR-KIB bakal terwujud. Hambatan utamanya adalah figur capres yang mau diusung," kata Awiek dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).

Untuk diketahui, Partai Gerindra selaku salah satu anggota KKIR telah mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto, untuk menjadi calon presiden.

Baca juga: Para Kandidat, Apa Lagi yang Ditunggu buat Deklarasi dan Koalisi?

Partai Golkar yang merupakan anggota KIB juga masih ingin mencapreskan ketua umumnya, Airlangga Hartarto.

Sementara itu, anggota KIB lainnya yakni PPP sudah memutuskan akan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres bersama PDI Perjuangan.

"Jadi, tidak mungkin dalam koalisi ada tiga capres," kata dia.

Namun demikian, Awiek juga menyebut bahwa KIB belum bubar secara formal. Koalisi ini akan tetap berlanjut apabila memiliki figur yang sama untuk diusung sebagai capres.

Selain Golkar dan PPP, KIB juga beranggotakan PAN yang sempat melontarkan usul untuk menduetkan Ganjar Pranowo dengan Menteri Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Jika figur capresnya nanti Ganjar Pranowo, maka KIB akan bersama PDI-P. Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres, maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud," kata Awiek.

Seperti diketahui, wacana membentuk koalisi besar diinisiasi oleh Partai Golkar dari KIB dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari KKIR.

Baca juga: Soal Koalisi dengan PDI-P, PSI: Kita Tunggu Sinyal dari Pak Jokowi

Koalisi ini rencananya dibentuk untuk menggabungkan KIB dan KKIR yang sudah lebih dahulu berdiri.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid menyampaikan, nantinya, capres-cawapres akan dibagi dari masing-masing koalisi.

Menurut dia, capres yang akan diusung berasal dari Koalisi Gerindra-PKB, sedangkan cawapresnya berasal dari KIB.

Nusron turut mengindikasikan bahwa akan ada partai lain yang bergabung ke dalam koalisi besar.

"Presiden KKIR dan wapres dari KIB. Dalam waktu dekat akan ada partai lain yang resmi gabung dalam koalisi besar," ucap Nusron, Rabu (24/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com