JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD mengatakan, saat ini posisi Plt Direktur Utama (Dirut) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) diisi Inspektur Jenderal Kominfo Arief Tri Hardiyanto.
"Ya itu tadi kan ada Plt-nya, Plt-nya namanya Arief Tri Hardiyanto, Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo yang baru," ujar Mahfud di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023).
Dengan diisinya posisi Dirut Bakti oleh Arief, Mahfud menyebut proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 yang sebelumnya tersendat karena kasus korupsi yang menimpa Eks Dirut Bakti sebelumnya, Anang Latif, akan tetap dilanjutkan.
Begitu pula dengan peluncuran dua satelit pemerintah hingga Palapa Ring Integrasi yang diharapkan Mahfud tetap berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Mahfud: Presiden Tugaskan Saya Lanjutkan Proyek BTS 4G, Tak Boleh Macet
"Iya, (satelit) tetap (diluncurkan), semuanya akan dilanjutkan," ucap Mahfud.
Mahfud mengatakan, pihaknya saat ini sedang mempelajari seluruh kontrak serta permasalahan proyek yang berada dalam tanggung jawab Bakti agar tetap bisa dilanjutkan.
Berlanjutnya seluruh proyek yang sebelumnya telah direncanakan, kata Mahfud, juga merupakan tugas yang diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepadanya sebagai pengganti sementara Johnny G Plate, eks Menkominfo yang ditetapkan sebagai tersangka di kasus korupsi BTS 4G.
"Saudara, tugas presiden kepada saya selaku Plt Menteri Kominfo melanjutkan proyek menara BTS 4G ini," kata Mahfud.
Baca juga: Tak Ada yang Lolos Seleksi, Mahfud Buka Lagi Pendaftaran Calon Dirut Bakti
Sebelumnya, Mahfud menjelaskan proses seleksi asesmen calon Dirut Bakti dihentikan karena tidak menemukan peserta yang berkompeten mengisi posisi tersebut.
"Jadi kita sudah mengadakan seleksi untuk calon direktur utama melalui satu lembaga asesmen center dari UI dan sudah lewat separuh perjalanan. Ketika sudah mengerucut, itu dinilai ternyata tidak ada yang lulus untuk jabatan direktur utama," kata Mahfud.
Mahfud menyampaikan, peserta tersebut dinyatakan tidak lulus sebelum tahap wawancara dengan menteri. Sejatinya dalam tahap wawancara, akan ditentukan satu orang yang dinyatakan lolos sebagai direktur utama.
"Tapi belum sampai ke situ, dinyatakan tidak ada yang lulus. Sudah diumumkan oleh kesekjenan bahwa rekrutmen Direktur Utama PT Bakti dinyatakan tidak ada yang lulus," beber Mahfud.
Baca juga: Kasus Korupsi BTS 4G Terungkap, Pegawai Kemenkominfo Diminta Tak Resah
Lebih lanjut, Mahfud menuturkan Kemenkominfo akan membuka kembali seleksi pendaftaran calon Dirut Bakti yang waktunya akan ditentukan kemudian.
"Kini kami (akan) membuka lagi pendaftaran, mencari lagi dirut-dirut yang bisa memenuhi syarat untuk institusi yang sebesar Bakti ini," kata Mahfud, Jumat.
Selain tidak adanya peserta yang berkompeten, kehati-hatian Mahfud juga merujuk pada besarnya anggaran yang akan dikelola oleh Bakti, sehingga proses seleksi harus dilaksanakan dengan ketat.
"Karena itu kisaran lebih dari 60 persen anggaran Kemenkominfo dikelola atau berkaitan dengan Bakti, sehingga memang harus hati-hati," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.