Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Imunisasi Masih Rendah, Kemenkes: Karena Isu Hoaks

Kompas.com - 26/05/2023, 19:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di 11 provinsi Indonesia pada 2022 masih di bawah target nasional, sebesar 90 persen.

Kesebelas provinsi tersebut adalah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Riau, Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, berita bohong (hoaks) hingga isu halal dan haram produk vaksin menjadi satu dari sekian penyebab yang menghambat vaksinasi.

"Iya (benar) karena isu hoaks, serta isu halal dan haram (dari vaksin tersebut)," kata Nadia kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Baca juga: Kemenkes Targetkan 100 Persen Bayi Dapat Imunisasi Dasar Lengkap Tahun Ini

Rendahnya capaian imunisasi juga terjadi pada Imunisasi Baduta Lengkap (IBL). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, masih ada 17 provinsi di Indonesia yang di bawah target imunisasi nasional, dengan capaian tiga terendah yakni Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.

Selain itu, cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar pada 2022 menunjukkan sebanyak 8 Provinsi belum mencapai target capaian 70 persen. Bahkan provinsi Aceh masih di bawah 30 persen.

Imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dasar ini dilihat dari persentase anak usia kelas 6 SD yang sudah mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap meliputi satu dosis DT, satu dosis campak rubella, dan dua dosis Td di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Target 100 persen

Adapun pada 2023, pemerintah menargetkan seluruh atau 100 persen bayi usia 0-11 bukan mendapatkan imunisasi lengkap, dengan target capaian pada trimester pertama sebesar 33,3 persen.

Nadia menyampaikan, agar target berjalan dan capaian imunisasi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, pihaknya akan bekerjasama dengan banyak pihak.

"Kerja sama dan koordinasi dengan Kemendagri, Kemendes PDT, dan penggerak komunitas. Lalu, (melibatkan) masyarakat dan kader posyandu," kata Nadia.

Di sisi lain, pihaknya akan membuat laporan imunisasi yang dapat dilihat secara real time. Hal ini bertujuan agar pemerintah mampu melihat daerah mana yang masih tertinggal sehingga bisa ditangani secara lebih cepat.

Baca juga: 241.416 Balita di Kota Bekasi Masuk Target Imunisasi Polio

Di sisi lain, capaian imunisasi akan menjadi indikator standar pelayanan minimun kabupaten/kota.

"Kami juga Mengajak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) swasta untuk bersama melakukan edukasi dan mendukung kegiatan Posyandu," tutur Nadia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril turut mengkhawatirkan capaian vaksinasi di tahun 2023. Realisasi pada bulan April untuk bayi baru mencapai 4,02 persen dari target 33,3 persen.

“Nyatanya capaian hingga April menunjukkan secara nasional di Indonesia baru sebanyak 175.000 atau 4,02 persen bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap di Indonesia,” ujar Syahril di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com