Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Penanganan "Stunting" Jadi Rebutan Kepala Daerah dan Wakilnya di Tahun Politik

Kompas.com - 25/05/2023, 20:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan, penanganan stunting di sejumlah daerah kini menjadi rebutan kepala daerah dan wakilnya menjelang tahun politik.

Muhadjir menuturkan, kini banyak kepala daerah yang iri kepada wakilnya yang selama ini lebih banyak berperan dalam menangani stunting di daerah tersebut.

"Ini kasuistik ya, karena yang menjadi ketua penggerak itu adalah wakil, wakil gubernur, wakil bupati, wakil wali kota, nah ini banyak wali kota dan gubernur yang iri, 'Kenapa kok wakil, bukan saya untuk menangani stunting?'" kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Wapres Ingatkan Target Penurunan Stunting Tak Tercapai jika Kerja Biasa Saja

Menurut Muhadjir, masalah ini sebelumnya tidak pernah ditemui saat belum mendekati tahun-tahun politik.

Bahkan, kata dia, kepala daerah cenderung menyerahkan tugas penanganan stunting kepada wakilnya.

"Kalau dulu malah bagus, 'Lah wakil itu yang menangani, bukan saya'. Tapi kok sekarang malah justru, 'Kenapa kok bukan saya?'" ujar Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir meyakini bahwa prevalensi stunting dapat ditekan hingga mencapai target di angka 14 persen pada tahun 2024.

Untuk mencapai itu, pemerintah berusaha meningkatkan angka penurunan stunting dari 2,8 persen per tahun menjadi 3,8 persen per tahun.

"Tahun 2022 kemarin kan 2,8 persen sekarang ini 3,8 persen, harus naik 1 persen. Kalau pakai akal sehat, mestinya bisa, karena 2,8 persen itu dicapai pada saat pandemi Covid, dan perpres stunting belum bisa efektif," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa harus ada kerja ekstra demi menurunkan prevalensi stunting hingga mencapai target 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Upaya Pemprov Sumsel Sejahterakan Desa, dari Pemberdayaan Masyarakat hingga GSMP untuk Turunkan Stunting

Berdasarkan survei status gizi Indonesia, prevalensi stunting tahun 2022 berada di angka 21,6 persen turun 9,2 persen dibanding 2018.

Namun, bila dibandingkan secara year on year, penurunan stunting di Indonesia 2,8 persen dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022.

Dengan demikian, pemerintah harus menurunkan tingkat stunting sebesar 7,6 persen untuk mencapai target 14 persen pada 2024.

"Kalau biasa-biasa saja berarti hanya (turun) 5 persen lebih, padahal mestinya kita menurunkan itu 7,6 persen. Jadi, kalau menurut kemarin berjalan itu (prevalensi stunting pada) 2024 itu hanya 16 persen, tidak sampai 14 persen," kata Ma'ruf, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com