SAYA kaget membaca berita tentang kasus dugaan korupsi Menkominfo Johnny G. Plate dalam hal pegadaan BTS (Base Transceiver Station) di daerah yang tergolong 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Bukan kaget sih sebenarnya, lebih tepatnya ingin tahu bagaimana detailnya.
Alasannya, saya pernah terlibat cukup lama dalam pengembangan BTS. Kalau masalah korupsinya sih, tidak kaget lagi karena itu kan bukan "barang" baru di Indonesia.
Lagi pula, proses hukumnya masih berjalan sekarang. Sehingga, kita tunggu saja nanti bagaimana hasilnya.
Kita kembali lagi ke masalah BTS. Awalnya bingung apakah Kemenkominfo juga mengurusi pembangunan BTS, apalagi untuk daerah 3T. Saya berusaha mencari tahu jawabannya di laman Kemenkominfo.
Di bagian unit kerja, saya tidak bisa menemukan bagian mana yang berhubungan dengan BTS. Akan tetapi, di bagian struktur organisasi, ada BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi).
Ternyata badan inilah yang ada hubungannya dengan BTS, dan sekarang menjadi bahan pembicaraan karena dugaan korupsi.
Di laman BAKTI, ada informasi dengan tampilan peta menunjukkan lokasi BTS dan akses internet.
Saya heran ada beberapa daerah yang tidak ada BTS-nya (ditandai dengan bulatan hijau), namun ada banyak bulatan merah yang menunjukkan daerah itu bisa mengakses internet.
Apakah itu artinya, akses internet menggunakan metode selain BTS, misalnya menggunakan fixed line seperti kabel optik, atau bahkan Starlink? Saya tidak tahu jawabannya.
Setelah beberapa menit klik sana sini, dan beberapa kali googling, tetap tidak bisa menemukan informasi yang ingin saya ketahui. Ada banyak pertanyaan melintas di benak terkait kasus ini.
Pertama, dugaan kasus korupsi terjadi atas penyediaan BTS 4G. Saya bertanya-tanya, kalau yang ditekankan adalah "4G"-nya, berarti ini urusan trafik data. Lebih spesifiknya, koneksi internet.
Pertanyaannya adalah (tanpa ada maksud untuk mendiskreditkan), apakah daerah 3T "saat ini" butuh koneksi internet? Tidakkah ada hal lain yang lebih mendesak dan lebih penting?
Ada video di Youtube yang menggambarkan bagaimana membangun BTS di daerah terpencil yang tidak ada jalan, bahkan tidak ada sumber energi (listrik).
Bahan baku untuk tower dan komponen lainnya diangkut ke lokasi menggunakan helikopter maupun pesawat.
Dari sini saya bertanya. Kalau untuk menuju lokasi pembangunan BTS saja susah, apakah masih relevan untuk menyediakan koneksi internet?