Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPD PDI-P Sulut Sebut Banyak Parpol Tertarik Usung Ganjar Jadi Capres

Kompas.com - 19/05/2023, 16:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Ketua DPD PDI-P Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan, bahwa banyak partai politik yang tertarik mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Dia mengatakan, partai-partai tersebut tertarik mendukung Ganjar agar mendapatkan kursi di daerah pemilihannya, khususnya di Sulawesi Utara.

"Oh iya, (parpol) tertarik (usung Ganjar) bergabung dengan PDI Perjuangan. Supaya dapat kursi," kata Olly ditemui di sela-sela kunjungan Ganjar Pranowo di Sulawesi Utara, Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Olly Dondokambey: Suara Ganjar Pranowo Merata di Sulawesi Utara

Dia mengatakan, partai-partai tersebut intens melakukan komunikasi dengan PDI-P. Tapi, Olly tak bisa memastikan apakah komunikasi itu berbuah pada kerja sama politik karena mereka menunggu arahan dari dewan pimpinan pusat (DPP) partai masing-masing.

"Partai politik semua mau berkomunikasi, tapi kan mereka menunggu petunjuk dari dewan pimpinan pusat," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sejauh ini PDI-P sudah membangun kerja sama politik dengan PPP dan Partai Hanura dalam mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Terkait PPP, disebutkan bahwa PDI-P sudah membangun kerja sama itu sejak lama di Sulawesi Utara.

"Kalau dengan PPP kita dari dulu, bukan sekarang saja kerja samanya. Kita bupati di Bolmut (Bolaang Mongondow Utara) itu, PPP sama PDI-P berpasangan," kata Gubernur Sulawesi Utara ini.

Baca juga: Ini Catatan Ganjar Pranowo untuk PDI-P Sulawesi Utara

Sementara itu, dia mengeklaim bahwa suara Ganjar merata untuk keterpilihan sebagai bakal capres di Sulut.

"Di Sulawesi Utara merata, merata semua, suara Pak Ganjar merata," kata Olly.

Dia menambahkan suara Ganjar mulai merata setelah diumumkan sebagai bakal capres oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, suara Ganjar belum terlalu menonjol.

"Memang awal-awal suara di sini, belum, tetapi setelah ditetapkan Pak Ganjar menjadi calon presiden, langsung, srek, merata di seluruh wilayah," ujar dia.

Gubernur Sulawesi Utara ini menyebutkan bahwa angka keterpilihan Ganjar di Sulut mencapai 68 persen.

Baca juga: Ganjar Pastikan Dirinya Akan Diajak Bicara Megawati untuk Tentukan Cawapres

 

Hal itu berdasarkan survei internal yang dilakukan PDI-P. Ia yakin, persentase itu terus mengalami kenaikan bahkan mencapai target suara 70 persen.

"Kalau Pak Jokowi kemarin bisa 85 persen, yang periode keduanya. Saya kira akan sama dengan perolehan suara Pak Jokowi di tahun periode kedua," kata Bendahara Umum PDI-P ini.

Pada Pemilu 2019, Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin meraup 1.220.524 suara. Sedangkan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mendapatkan 359.685 suara.

Selisih keduanya pun sebesar 860.839. Adapun jumlah suara sah di antaranya 1.580.209, sedangkan dan suara tidak sah sebesar 14.096.

Sedangkan pada Pemilu 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil meraup 724.553 suara atau 53,88 persen. Sedangkan Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa meraih 620.095 suara atau 46,12 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com