Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Anggap Hubungannya dengan Surya Paloh Biasa Saja, Nasdem Harap Keduanya Segera Komunikasi

Kompas.com - 16/05/2023, 17:28 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat (Jabar) Saan Mustopa berharap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kembali berkomunikasi.

Pasalnya, Jokowi menganggap tak ada persoalan yang terjadi dalam hubungannya dengan Surya Paloh.

“Kalau memang, misanya, Pak Jokowi menganggap hubungannya normal-normal saja, biasa-biasa saja antara Pak Surya dengan Pak Jokowi, ya kita juga berharap bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya bisa secepatnya komunikasi,” ujar Saan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Ia menyayangkan jika akhirnya hubungan kedua figur itu tidak berjalan dengan baik.

Baca juga: Nasdem Anggap Hubungan Jokowi-Surya Paloh Baik, Singgung Ada Pihak yang Mau Jadi Pahlawan

Padahal, Nasdem merupakan partai politik (parpol) yang pertama kali mendukung Jokowi dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

“Oleh karena itu, proses yang sudah terjalin dengan lama ini (semoga) bisa kembali seperti semula,” katanya.

Jokowi diketahui sempat membuka kemungkinan untuk mengocok ulang susunan menteri di Kabinet Indonesia Maju. Terutama, terkait dengan menteri dari Partai Nasdem.

Saan tak ambil pusing dengan pernyataan tersebut. Bagi Nasdem, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

“Presiden tentu punya banyak pertimbangan dan sebagainya. Jadi, tentu pertimbangan-pertimbangan yang dikedepankan Presiden juga pertimbangan-pertimbangan yang objektif, bukan pertimbangan-pertimbangan subjektif,” ujar Saan.

Baca juga: Nasdem Sebut Hubungannya dengan Paloh di Titik Terendah, Jokowi: Saya Biasa Saja

Sebelumnya, hubungan Jokowi dan Surya Paloh nampak renggang setelah mantan Wali Kota Solo itu tak mengundang Paloh dalam pertemuan dengan enam ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta pada 2 Mei 2023.

Jokowi sempat mengungkapkan, sengaja tak mengundang Nasdem karena sudah membentuk koalisi sendiri yang berbeda dengan enam parpol lain.

Sedangkan Surya Paloh merasa ditinggalkan karena tak diundang dalam pertemuan tersebut.

Namun, Surya Paloh mengaku menghormati sikap politik yang diambil oleh Jokowi saat ini.

Baca juga: Jokowi Disebut Terus Buka Ruang Dialog dengan Nasdem, Hasto Singgung Pertemuan Luhut-Surya Paloh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com