JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, banyak jalan rusak di Indonesia.
Menurut dia, diperlukan waktu dua hingga tiga tahun untuk menuntaskan perbaikan jalan di seluruh Tanah Air.
"(Jalan) yang rusak ini banyak, dikerjakan daerah, dikerjakan pusat tetap belum selesai," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers setelah meninjau kerusakan di ruas jalan Kota Jambi-Sungai Gelam pada Selasa sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Blusukan di Pasar Talang Banjar Jambi, Jokowi Bagi-bagi Kaos
Kepala Negara menyampaikan, idealnya kerusakan jalan dikerjakan oleh masing-masing pemerintah daerah.
Jika jalan rusak ada di provinsi maka pemerintah provinsi yang harus memperbaikinya. Demikian pula dengan jalan di kabupaten atau kota.
"Tapi karena memang jalan di seluruh Tanah Air yang bagiannya kabupaten, kota, dan provinsi ini tadi kan saya sampaikan separuhnya ya dikerjakan bareng-bareng belum tentu selesai. Mungkin dalam waktu dua, tiga tahun lah kita akan kejar. Secepatnya," kata dia.
Adapun pada Selasa, Presiden Jokowi meninjau kerusakan jalan di ruas jalan Kota Jambi-Sungai Gelam.
Menurut dia, kondisi ruas jalan itu mengalami kerusakan parah.
Jokowi menuturkan, kunjungannya untuk memeriksa jalan di Jambi tersebut berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dia cocokkan dengan data yang dimilikinya.
Baca juga: Jokowi: Perbaikan Jalan di Jambi Diambil Alih Pemerintah Pusat, Dimulai Agustus
Selain itu, berdasarkan data dari masyarakat dan sudah dikonfirmasi kepada Gubernur Jambi dan kepala daerah setempat.
"Semuanya. Kita yang paling penting adalah langkah perbaikan harus secepatnya dilakukan," ujar Jokowi.
Kepala Negara kemudian menyampaikan, di Jambi ada sembilan kabupaten dan dua kota.
Dari keseluruhan wilayah yang ada, terdapat 10.000 kilometer jalan kabupaten/kita.
Dari jumlah tersebut, 4.600 kilometer ruas jalan mengalami kerusakan.
"Hampir separuh yang rusak jalan kabupaten dan kota," ujar Jokowi.