JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima delegasi Korea Selatan yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Korea Selatan Chung Hwang-Keung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin(15/5/2023).
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, pertemuan tersebut membahas kerja sama kedua negara di sektor perdagangan dan investasi.
"Dalam pembahasan itu yang pertama adalah bagaimana ingin melanjutkan dan meningkatkan hubungan kerja sama antarkedua belah negara dan ini sudah memasuki 50 tahun," kata Bahlil, Senin, seusai pertemuan.
Baca juga: Data Pertanian Tidak Akurat, Jokowi Akui Pemerintah Kedodoran
Bahlil menuturkan, dalam pertemuan itu, Jokowi meminta Korea Selatan untuk membuka pintu bagi Indonesia untuk mengekspor buah-buahan ke negara tersebut.
Jokowi juga mengajak Korea Selatan untuk meningkatkan neraca perdagangan dengan Indonesia yang kini telah mencapai 30 miliar dollar Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Bahlil juga memaparkan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik, salah satunya pada bidang ekosistem mobil baterai dan baterai mobil.
"Jadi tahun 2024, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang memproduksi mobil baterai dengan baterai sekaligus, jadi kita tahun depan itu 10 giga tahap pertama dari LG sama Hyundai itu sudah produksi," ujar Bahlil.
Baca juga: Luncurkan Sensus Pertanian 2023, Jokowi: Terakhir 10 Tahun Lalu
Ia menyebutkan, investasi perusahaan Lotte asal Korea Selatan yang sempat mangkrak kini sudah kembali berjalan dan perkembangannya telah mencapai 60 persen.
"Dan untuk pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara yang dibangun di Batang juga sekarang masa konstruksinya sudah sekitar 80 persen. Jadi, on going semuanya berjalan baik," kata dia.
Bahlil menambahkan, dalam pertemuan ini, delegasi Korea Selatan sempat bertanya kepada Jokowi mengenai 'rumus' untuk mendapat angka kepuasan publik hingga 80 persen.
Jokowi lalu membeberkan resepnya membuat publik puas, yakni rajin turun ke lapangan untuk membuat kebijakan yang sesuai harapan rakyat.
"Bapak Presiden menyampaikan kepada mereka bahwa setiap minggu Bapak Presiden 3 hari sekali turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi riil dan kemudian bisa membuat kebijakan sesuai apa yang dirasakan oleh rakyat," kata Bahlil.
Untuk diketahui, berdasarkan survei yang dipublikasikan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 3 Mei lalu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 82 persen, di mana 12,3 persen merasa sangat puas dan 69,7 persen merasa cukup puas.
Baca juga: Lagi, Hary Tanoe Menghadap Jokowi di Istana
Survei yang dilaksanakan pada 12-17 April itu menyasar 1.220 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun LSI merupakan salah satu dari 38 lembaga survei yang menjadi bagian dari organisasi Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.