Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Rempah Bukan Hanya Komoditas Unggulan, tapi Bangunan Peradaban

Kompas.com - 12/05/2023, 05:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TIDORE KEPULAUAN, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpandangan, kekayaan rempah yang dimiliki Indonesia bukan hanya komoditas unggulan, tetapi juga sebuah bangunan sejarah peradaban.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara seminar nasional bertajuk 'Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia' di Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Kamis (11/5/2023).

"Saya memandang bahwa rempah tidak hanya sekadar komoditas unggulan ekonomi global. Namun lebih dari itu, rempah adalah bangunan sejarah peradaban yang plural," kata Ma'ruf, Kamis.

Menurut dia, jalur rempah adalah gerbang pertukaran antarbudaya dan ilmu pengetahuan yang mewadahi berbagai konsep, gagasan, dan praktik yang melahirkan peradaban.

Baca juga: Maruf Amin Merasa Sudah Terlalu Tua untuk Ikut Pilpres Lagi

"Saya memaknai rempah sebagai jalan kebudayaan, jalan keberagaman, dan jalan toleransi bagi keberagaman suku, etnik, agama, dan kelompok sosial di Indonesia selama ratusan tahun," kata Ma'ruf.

Ia berkaca pada sejarah yang menunjukkan kekayaan rempah Indonesia telah menarik pedagang dari berbagai penjuru dunia hingga memunculkan jalur perdagangan rempah yang disebut sebagai jalur rempah.

Jalur rempah itu pula yang menjadi pintu masuk beragam agama ke Indonesia, seperti Hindu, Buddha, dan Kristen, tedmasuk Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab dan India.

Ia menyebutkan, jalur rempah itu pun membawa wilayah Maluku Utara ke masa kejayaannya pada era Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo, dan Kesultanan Bacan.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Dianugerahi Gelar Adat oleh Kesultanan Tidore

Kerajaan-kerajaan tersebut menguasai jalur perdagangan rempah di Indonesia dengan komoditas utama berupa cengkeh.

"Kesuksesan masa silam ini hendaknya bukan semata hikayat untuk anak dan cucu kita, melainkan juga menjadi pengobar semangat untuk menghidupkan kembali kejayaan bumi Maluku Utara," ujar Ma'ruf.

Oleh sebab itu, Ma'ruf menilai, revitalisasi rempah di Maluku Utara harus menjadi prioritas pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.


Ia mengatakan, harus ada intervensi yang terpadu dan terintegrasi dari hulu ke hilir untuk menjadikan rempah sebagai komoditas ekspor yang memiliki nilai tambah dengan pola hilirisasi ekonomi yang berbasis masyarakat.

"Saya bilang, kalau hilirisasi tambang yang akan memperoleh banyak manfaat mereka pemilik modal, tapi kalau hilirisasi rempah, yang akan terberdayakan adalah masyarakat kecil di desa-desa," kata dia.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Prihatin Ada Penembakan di Kantor MUI

Di sisi lain, Ma'ruf juga mendorong semua pihak untuk memperjuangkan agenda Jalur Rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024.

"Dalam konteks itu, wilayah Maluku Utara adalah bagian penting dari perjalanan sejarah jalur rempah Nusantara. Saya ingin menegaskan, bahwa Maluku Utara adalah titik bol dari jalur rempah dunia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com