LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Seluru anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mendeklarasikan mendukung pembentukan ekosistem terpadu untuk pengembangan kendaraan listrik di kawasan.
Hal itu disampaikan dalam deklarasi para pemimpin negara anggota ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (10/5/2023) kemarin.
Dalam deklarasi itu disebutkan, seluruh negara anggota menegaskan peran penting kendaraan berbasis tenaga listrik sebagai bagian dari upaya ASEAN untuk menekan emisi gas rumah kaca, mempercepat transisi energi, menekan emisi karbon dalam sektor transportasi darat di kawasan, berupaya mencapai target nihil emisi, dan memperbaiki sektor ketahanan energi di setiap negara anggota.
Baca juga: Jokowi Bacakan 3 Kesimpulan KTT Ke-42 ASEAN, dari Human Trafficking hingga Konflik Myanmar
"Kami mendeklarasikan berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di kawasan melibatkan seluruh negara anggota ASEAN yang mendukung penggunaan kendaraan berbasis tenaga listrik, dan meningkatkan industri kendaraan listrik di seluruh negara anggota ASEAN, serta membangun ASEAN menjadi pusat produksi kendaraan listrik dunia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan," demikian isi deklarasi itu.
Dalam deklarasi itu juga disebutkan ASEAN mendorong harmonisasi standarisasi ekosistem kendaraan listrik di kawasan serta pelatihan dan sertifikasi yang mengacu kepada standar dunia termasuk teknologi.
Selain itu standar keamanan dari bahaya kebakaran, spesifikasi produk, infrastruktur, stasiun pengisian daya termasuk hal penggantian baterai, distribusi baterai, cara penanganan kendaraan yang sudah melewati masa pakai.
"Hal itu untuk memperkuat nilai industri kendaraan listrik di kawasan, untuk meningkatkan fasilitas perdagangan, serta memastikan interoperabilitas dan penggunaan lintas negara," lanjut isi deklarasi itu.
Baca juga: ASEAN Deklarasikan Penguatan Penggunaan Mata Uang Lokal Lewat KTT
Seluruh negara ASEAN juga sepakat memperkuat kerja sama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik seperti meningkatkan infrastruktur dan stasiun pengisian daya, menciptakan lingkungan usaha dan iklim investasi buat menarik investor termasuk kepemilikan usaha publik atau swasta.
Kemudian mengoptimalkan produksi dan bahan baku yang berkelanjutan supaya bisa meningkatkan nilai produksi rantai pasok kendaraan listrik di kawasan.
Selain itu, seluruh negara anggota ASEAN juga sepakat mendorong keterlibatan usaha skala mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam ekosistem industri kendaraan listrik.
Seluruh negara anggota ASEAN juga sepakat bekerja sama untuk melakukan riset dan pengembangan sumber daya manusia, mendukung kesempatan pembukaan penanaman modal dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Lalu bertanggung jawab atas pengelolaan dampak terhadap lingkungan, memperkuat ketahanan energi di kawasan, mendukung penggunaan energi terbarukan dalam sektor perpindahan penduduk.
Baca juga: Hari Kedua KTT di NTT, Pemimpin ASEAN Kenakan Tenun Songke Asli Manggarai
Kemudian negara-negara ASEAN sepakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak secara bertahap, dan beralih kepada kendaraan tanpa emisi dan berbasis tenaga listrik.
Selain itu anggota ASEAN sepakat untuk mendukung agenda perekonomian untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan berbasis listrik di kawasan.
Deklarasi itu diteken oleh seluruh negara anggota ASEAN yang hadir dalam KTT, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Meski tidak diundang dalam KTT ASEAN, Myanmar tetap dicantumkan dalam dokumen deklarasi itu.
Sedangkan Timor Leste belum dimasukkan ke dalam dokumen deklarasi karena baru menjadi anggota penuh ASEAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.