JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal lembaga keuangan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang berjatuhan saat menghadpi ketidakpastian ekonomi global baru-baru ini.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka sesi ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Business Advisory Council dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (10/5/2023).
Presiden menuturkan, yang perlu disyukuri saat ini adalah ASEAN telah mampu menghadapi pandemi Covid-19.
"ini berkat kolaborasi, berkat kerja sama dan sinergi antara pemerintah dan dunia usaha," ujar Jokowi dilansir siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Buka KTT ASEAN, Jokowi Ingin ASEAN Bersatu Agar Jadi Motor Perdamaian dan Pertumbuhan Dunia
"Ke depan tantangan masih sangat berat. Risiko geopolitik masih besar dan lembaga keuangan di Amerika Serikat dan di Eropa berjatuhan," lanjutnya.
Dalam situasi seperti ini, kata Jokowi, ASEAN harus memperkuat kolaborasi untuk menjaga wilayah Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth.
Jokowi menyebutkan, potensi ekonomi kawasan Asia Tenggara sangat besar. Antara lain kondisi ekonomi yg tumbuh di atas rata-rata dunia, bonus demografi, kemudian keberadaan kaum middle class yang diperkirakan terus meningkat 65 persen pada 2030.
"Mari bergandengan erat menyusun agenda bersama untuk memastikan kawasan ini terus menjadi epicentrum of growth," tambah Jokowi.
Baca juga: Pertama Kali Ikut KTT ASEAN, PM Timor Leste: Ini Kehormatan bagi Saya, Babak Baru Sejarah Negara
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Silicon Valley Bank (SVB) yang mengalami kebangkrutan akhirnya ditutup oleh otoritas berwenang AS pada 10 Maret 2023.
Menyusul tutupnya SVB, dua bank AS lainnya yakni Signature Bank dan First Republik Bank mengalami pailit.
Sementara itu, kekhawatiran tentang sistem perbankan dunia meluas di Eropa pada Maret lalu ketika harga saham Credit Suisse anjlok. Penurunan harga saham bank Swiss yang terhubung luas secara global turut menyeret bank-bank pemberi pinjaman utama di Eropa pascapailitnya dua bank di Amerika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.