JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengaku saat ini masih berfokus mengemban amanat sebagai Menteri Agama yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan tak berpikir untuk ikut cawe-cawe dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal itu dia sampaikan merespons dukungan yang diklaim datang dari Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).
"Sampai detik ini yang ada dalam benak saya adalah bagaimana mengemban amanah yang diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai menteri agama dengan sebaik-baiknya," ujar pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Prabowo Semringah sampai Joget, Pilih Cak Imin Jadi Cawapres?
"Sebagai pembantu beliau, saya hanya tegak lurus kepada Presiden Jokowi. Tidak pernah memikirkan cawapres atau target politik lainnya," sambung dia.
Gus Yaqut mengatakan, sebagai wujud komitmen ia juga tidak mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Legislatif 2024 mendatang.
Ia mengaku tidak mudah membuat keputusan tersebut, namun karena sudah mantap mengabdikan diri sebagai Menteri Agama, dia menilai lepas dari kontestasi Pemilu 2024 adalah pilihan terbaik.
"Saya hanya ingin fokus dan tidak terbagi-bagi. Sejak awal ketika diberi mandat ini oleh Presiden Jokowi pada Desember 2020 saya pribadi sudah berjanji akan totalitas mengemban tugas dari Presiden sebagai Menag sampai akhir," ucap dia.
Baca juga: Sadar Banyak Dilirik Jadi Cawapres karena Tajir, Sandiaga Uno: Harusnya Lebih dari Itu
Adapun dukungan yang datang agar dia menjadi Cawapres Ganjar, Gus Yaqut menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih.
"Sekali lagi terima kasih dukungannya, seperti dari sahabat-sahabat GMPI. Saya meyakini Indonesia memiliki stok pemimpin muda berkualitas dan berpengalaman yang sangat melimpah. Termasuk dari NU juga banyak," kata Yaqut.
"Mereka tidak akan pernah meminta jabatan tertentu, tapi jika mendapat amanah insyaAllah siap untuk mengembannya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.