JAKARTA, KOMPAS.com - Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Merthens (37), yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dinilai tidak ada hubungannya dengan konflik di Papua.
Maka dari itu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mendesak TPNPB-OPM segera membebaskan Philip.
"Mendesak TPNPB-OPM segera melepaskan Philip Marthens selaku warga negara asing yang tidak ada kaitannya dengan persoalan Papua," kata Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Rabu (19/4/2023).
Atnike menuturkan, Komnas HAM menyesalkan tindakan yang dilakukan TPNPB-OPM yang semakin memperburuk situasi keamanan di Papua.
Baca juga: Update Terkini Penyelamatan Pilot Susi Air, 4 Prajurit TNI Gugur, 1 Dalam Pencarian
Upaya penyanderaan pilot Susi Air yang dilakukan TPNPB-OPM, kata Atnike, hanya akan menghambat upaya perdamaian yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia.
Selain itu, Atnike yang mewakili Komnas HAM menyampaikan turut berduka atas korban jiwa akibat konflik antara TNI dan TPNPB-OPM.
Atnike menambahkan, Komnas HAM mendukung upaya TNI untuk menyelamatkan Kapten Philip Marthen. Namun demikian, ia mengingatkan agar upaya tersebut tetap mengedepankan prinsip HAM.
Juga Atnike meminta kepada semua pihak untuk mampu menahan diri dalam merespons situasi yang terjadi di Papua.
"Untuk mencegah eskalasi konflik," ujar Atnike.
Baca juga: Komnas HAM Desak TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air
Kelompok TPNPB-OPM menyandera Philip sejak Februari 2023 di Kabupaten Nduga, Papua. Bahkan anggota TPNPB-OPM membakar pesawat yang diterbangkan Philip setelah mendarat di Bandara Paro setelah mendarat.
TNI mengirim pasukan untuk membebaskan Philip dari tangan TPNPB-OPM. Namun, terjadi kontak tembak antara pasukan TNI yang dikirim dengan pemberontak TPNPB-OPM pada Sabtu (15/4/2023) pekan lalu.
Dalam kontak tembak itu sebanyak 4 prajurit TNI gugur. Mereka adalah Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prada Sukra dari Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad.
Jenazah keempat prajurit yang gugur sudah berhasil dievakuasi ke RSUD Timika, Mimika, Papua. Selain itu terdapat seorang prajurit yang dilaporkan belum ditemukan.
Selain itu, terdapat 16 prajurit yang selamat dan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Mereka adalah:
1. Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT)