JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menilai kemacetan Jakarta bertambah parah karena tak lagi dipimpin oleh Anies Baswedan.
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengklaim, saat ini tak ada rekayasa lalu lintas yang cukup efektif untuk mengatasi kemacetan.
“Ya semenjak gubernurnya bukan Mas Anies nambah macet memang,” ujar Herman di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, ia menganggap kemacetan Jakarta yang kian parah mesti diatasi dengan pengembangan moda transportasi umum.
Baca juga: Janji Atasi Macet Jakarta, Kapolda Metro Karyoto: Mampang ke Kuningan 5 Menit
Herman mengatakan, transportasi umum bawah tanah seperti di Jepang harus semakin banyak dikembangkan.
Sebab, jalan umum yang ada sudah sangat terbebani dengan kendaraan pribadi masyarakat Jakarta.
“Kalau kita tetap menggunakan jalan konvensional saat ini agak sulit untuk membebaskan (lahan) karena tarik menarik dengan kebutuhan hunian, fasilitas kota besar, fasilitas perkantoran, dan fasilitas lainnya,” katanya.
Ia juga mengungkapkan perlunya pusat ekonomi baru di kota-kota selain Jakarta. Sehingga populasi pekerja bisa merata dan tak hanya membebani Ibu Kota.
Baca juga: Jokowi Singgung Jakarta Macet Setiap Waktu, Polda Metro: Masih Normal
Herman mengatakan, langkah itu mestinya yang harus dipikirkan, bukan memindahkan Ibu Kota ke Penajam Paser Utara.
Dalam pandangannya, mestinya pemerintah meningkatkan semua pelayanan publik di Pulau Jawa lebih dulu.
“Dengan tidak melupakan pusat-pusat pembangunan yang ini bisa membuat pemerataan di pulau lain atau wilayah provinsi lain,” ujar Herman.
Baca juga: Jakarta Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Massal, Jokowi: Dari Pagi sampai Malam Macet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.