Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mulia Nasution
Jurnalis

Jurnalis yang pernah bekerja untuk The Jakarta Post, RCTI, Transtv. Pernah bergiat menulis puisi, cerita pendek, novel, opini, dan praktisi public relations . Kini menekuni problem solving and creative marketing. Ia mudah dijangkau email mulianasution7@gmail.com

Mahfud Md dan Kekuatan Pilar Demokrasi

Kompas.com - 03/04/2023, 10:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI-hari belakangan ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md sedang trending topic terkait pegungkapan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Rp 349 Triliun.

Mahfud Md mengungkap dengan gamblang adanya temuan transaksi mencurigakan senilai Rp 349 Triliun di Kementerian Keuangan, pada aparat penegak hukum dan pihak pengusaha swasta, menyusul temuan rekening gendut eks pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya.

Tentu saja ucapan Mahfud itu membuat heboh masyarakat, bahkan sempat muncul gerakan boikot pembayaran pajak.

Pada akhirnya Komisi III DPR, seperti kesimpulan pada Rapat Dengar Pendapat hari Selasa (21/3/2023) lalu, memanggil Mahfud ke DPR.

Sempat juga muncul pernyataan anggota Komisi III Benny K Harman (Fraksi Demokrat) bahwa PPATK dan Mahfud punya motif politik yang tidak sehat untuk memojokkan sejumlah tokoh di Kementerian Keuangan.

Dalam konteks ini, tentu saja tudingan terhadap Mahfud tak bisa lepas dari jabatannya sebagai Ketua Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Sementara Kepala PPATK Ivan Yustiavandana sebagai Sekretaris dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Anggota.

Sebagai akademisi dan politisi, Mahfud sejak dini memang menyadari kekuatan media sebagai pilar keempat, hadir sebagai penyeimbang eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Sementara media sosial sebagai pilar kelima demokrasi, hadir sebagai instrumen yang paling berpengaruh dalam kehidupan warga masyarakat.

Drama Mahfud

Drama Mahfud sebelum ini terjadi pada saat vonis majelis hakim bagi Richard Eliezer dengan hukuman 18 bulan penjara dan potong masa tahanan terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Vonis ini merupakan drama yang penuh dengan suspence, salah satunya tergambar dari “syuting” yang dengan sadar dilakukan Mahfud Md di ruang kerjanya, Rabu (15/2/2023) lalu.

Kenapa saya katakan ini “syuting”, sebab Mahfud sebagai pejabat publik mengunggahnya di media sosial. Langkah itu menjadi semacam “Kantor Berita” bagi sikap Mahfud terhadap vonis Richard. Buktinya beberapa media mengambil pernyataan tersebut sebagai pemberitaan.

Mahfud sejatinya adalah seorang akademisi dan politisi, sangat sadar kekuatan media dalam membangun opini publik.

Kemudian Mahfud juga menyampaikan sikapnya terhadap vonis kepada media, terlepas dari konteks apakah etis atau tidak dalam memengaruhi peradilan terdakwa lain, sebab masih akan berlangsung dalam tingkat banding nantinya.

Seperti kita simak sebelumnya, Mahfud juga dengan sadar “menggunakan” tangan media untuk mengungkap informasi “rahasia” kepada publik ketika kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat, Juli 2023 lalu, bergulir dalam “tarik-menarik” kekuatan faksi dalam internal Polri.

Meskipun sebenarnya Mahfud sebagai Ketua Kompolnas dari unsur Pemerintah RI, atau sebagai Menko Polhukam, bisa menggunakan kewenangannya untuk mendorong secara fungsional agar Polri segera membenahi organisasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com