Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Otorita Sebut IKN Sudah Dapat 167 Komitmen Investasi, 50 Persen dari Luar Negeri

Kompas.com - 30/03/2023, 15:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima sebanyak 167 komitmen dari investor untuk pembangunan di IKN.

Komitmen itu berasal dari investor dalam negeri maupun asing.

Bambang menuturkan, komitmen yang disampaikan dalam bentuk letter of interest (LoI) atau dokumen komitmen awal.

"Jadi sejauh ini ada 167 LoI yang masuk ke kami. Itu interest ya. Dari interest itu untuk menjadi kejadian kan ada prosesnya. Nah apa yang terjadi? Kebanyakan dari mereka sekarang meminta data. Data lapangan, misal topografi gimana sih Pak? Air bersihnya gimana? Kapan listrik masuk?" ujar Bambang saat wawancara khusus dengan Kompas.com di Kantor IKN, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

"Supaya mereka bisa menghitung business plan-nya. Menghitung rencana finansialnya," lanjutnya.

Baca juga: Kepala Otorita IKN: Ganti Untung Tidak Serta Merta Nominal, tapi juga Kesempatan Usaha

Bambang menuturkan, investor pun masih memerlukan waktu untuk membuat studi investasi di IKN.

Dia mengakui jika proses kepastian investasi di IKN butuh waktu dan komunikasi terus-menerus.

"Kalau swasta biasanya mereka melakukan satu studi dulu oleh mereka sebelum mereka benar-benar masuk untuk deal (investasi). Ini yang kita sekarang butuh dialog," kata Bambang.

"Mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan kita akan lihat dua, tiga, empat lima akan nampak (investor) yang bilang "oh iya ini kita mulai nih", "kita mulai ground breaking nih". Gitu. Setelah mereka firm dan deal-nya mereka ketemu dengan kita," jelasnya.

Baca juga: IKN Sempat Dilanda Banjir, Kepala Otorita Jelaskan Strategi Tata Guna Lahan untuk Mengatasinya

Lebih lanjut Bambang menjelaskan dari 167 LoI yang sudah ada, sebanyak 50 persen merupakan komitmen dari investor asing. Sebanyak 50 persen lainnya dari investor dalam negeri.

"Sepertinya ke depan bertambah. Sebab setelah saya memberikan penjelasan, banyak sekali yang mau datang. Akhir pekan ini akan hadir delegasi dari Jepang kira-kira 20-30an orang," katanya.

"Minggu lalu dari Korea dipimpin oleh menterinya langsung. Kemudian akhir bulan depan itu dubes AS Pak Rosan akan datang dengan beberapa investor dari AS," lanjut Bambang.

Baca juga: Kepala Otorita IKN Optimistis Upacara Peringatan Kemerdekaan pada 2024 Digelar di IKN

Selain itu ada pula investor dari Eropa dan Singapura yang akan berkunjung untuk melihat pembangunan di IKN.

Kepada para investor itu, Bambang menekankan pesan "seeing is believing".

"Anda silakan lihat di lapangan apa yang terjadi. Kalau narasi di luar kan selalu bilang wah ini akan merusak lingkungan dan sebagainya. Tapi, you see it by yourself dan Anda dengar apa nanti yang akan kita lakukan dan kami tidak sendirian," katanya.

"Kami di-backup oleh institusi internasional. Seperti NDP, ADB dan sebagainya. Itu merupakan aliansi kami untuk memastikan apa yang disebut global campaign itu akan tercapai," tambah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com