Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tambang Ilegal Belum Tuntas, Mutasi Brigjen Pipit Jadi Kapolda Kalbar Disorot

Kompas.com - 30/03/2023, 11:27 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang kepolisian Bambang Rukminto menilai ada permasalahan mendasar dalam promosi Brigjen Pipit Rismanto menjadi Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Brigjen Pipit Rismanto yang sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Dirtipidter Bareskrim) sebagai Kapolda Kalbar menggantikan Irjen Polda Suryanbodo Asmoro.

"Terkait promosi Brigjen Pipit sebagai Kapolda Kalbar, ini malah mengkonfirmasi problem reformasi kultural Polri," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Mutasi Polri: Pipit Rismanto Jadi Kapolda Kalbar, Dirtipidter Bareskrim Dijabat Hersadwi

Posisi Pipit di Dirtipidter Bareskrim akan digantikan oleh Brigjen Hersadwi Rusdiyono. Sebelumnya, Hersadwi menjabat sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri.

Menurut Bambang, mutasi itu dilakukan sebelum Pipit menuntaskan peran dan tanggung jawab sebagai seorang personel dalam jabatan, yakni kasus mafia tambang.

"Kasus-kasus tambang illegal dan isu mafia tambang sampai sekarang belum tuntas," ujar Bambang.

Baca juga: Mabes Polri Lengkapi Berkas Perkara Kasus Tambang Ilegal Ismail Bolong

Karena hal itu, kata Bambang, kerapkali pejabat yang menggantikan harus melanjutkan atau bahkan mengulang penyelidikan yang belum tuntas.

Padahal perkara tambang ilegal yang diduga melibatkan aparat kepolisian masih menjadi persoalan dan disorot banyak pihak.

Baca juga: Menyoal Penangkapan Lagi Aktvis Lingkungan Budi Pego yang Tolak Tambang Emas di Banyuwangi

"Tidak menjadi masalah bila mutasi tersebut karena demosi, yang memang mengharuskan pejabatnya diganti, tetapi ini promosi, yang idealnya diberikan sebagai reward dari kinerja yang baik termasuk menuntaskan sebuah perkara," papar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com