Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Mahfud Sampaikan Paparan dengan Tensi Tinggi, Anggota Komisi III: Maklum Jam Puasa

Kompas.com - 29/03/2023, 21:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rano Alfath mengaku kaget melihat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan paparan dengan tensi tinggi saat rapat membahas transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.

Adapun paparan yang dimaksud adalah paparan awal saat Mahfud memberikan penjelasan yang dimulai setelah jam 15.00 WIB. Ia pun cukup memaklumi lantaran pada saat yang sama, Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu juga tengah menjalankan ibadah puasa.

"Prof pertama, saya sedikit kaget tadi penyampaian awal yang disampaikan oleh Prof Mahfud sebetulnya. Tapi setelah saya lihat jam, jadi agak maklum Prof karena jamnya jam puasa. Itu jam-jam lapar juga itu, tensinya genting juga itu," kata Rano dalam rapat Komisi IIII, Rabu (29/3/2023) malam.

Baca juga: Sri Mulyani dan Mahfud Beda Data soal Transaksi Janggal, Anggota DPR Usul Bikin Pansus

Ia menambahkan, tensi tinggi yang disampaikan Mahfud diberikan untuk menanggapi jawaban dari para anggota dan pimpinan Komisi III DPR.

Bahkan, Mahfud sempat menyebut sejumlah hal yang membuat anggota dewan ketar-ketir.

Semisal, contoh Rano, saat Mahfud menyebut ada anggota dewan yang terlibat makelar kasus atau dikenal dengan sebutan "markus".

"Untungnya di belakangnya ada jawabannya yaitu dulu. Jadi, karena saya periode pertama dulu itu periode sebelumnya," imbuh dia.

Akan tetapi, Rano meminta Mahfud memberikan klarifikasi lanjutan terkait markus itu. Sebab, menurutnya hal itu sangat sensitif terkhusus bagi anggota dewan.

Baca juga: Mahfud Ungkap Modus Korupsi: Tukar Koper di Pesawat untuk Selundupkan Uang Hasil Pencucian

"Memang tadi ada yang agak menakutkan yaitu terkait bahwa DPR itu yang sekarang lagi viral itu terkait markus," sebut politisi PKB ini.

Akan tetapi, Rano menilai menjadi menarik soal perbedaan pandangan Mahfud dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait laporan transaksi mencurigakan.

Namun, ia enggan fokus pada perbedaan pandangan itu.

"Intinya apakah ada persoalan lebih besar sehingga saya menarik Prof harus membutuhkan dukungan masyarakat dalam membongkar perkara ini. Makanya Prof umumkan di luar, dana sekian ratus triliun ini," imbuh dia.

Di sisi lain, Rano juga bertanya apakah Sri Mulyani sempat menyampaikan keluh kesahnya kepada Mahfud atas peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca juga: Bongkar Transaksi Janggal di Kemenkeu, Benny K Harman: Pak Mahfud Sudah Jadi Oposisi?

"Menkeu pernah enggak curhat bahwa ada peristiwa seperti ini? Atau sebaliknya setelah adanya laporan ini, awal pertama beliau katakan di media, beliau kaget. Saya belum melihat adanya nilai sekian triliun ini," kata Rano.

Adapun rapat Komisi III pada siang ke sore hari berjalan alot dan bertensi tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com