Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kantongi Nama Calon Kepala BNPT Pengganti Boy Rafli Amar

Kompas.com - 28/03/2023, 16:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sudah mengantongi nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pengganti Komjen Boy Rafli Amar.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kepada wartawan

"Sudah ada namanya di saku Presiden," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: BNPT Tetap Cek Keamanan GBK hingga Penginapan Atlet Piala Dunia U-20 meski Ada Ancaman Batal Jadi Tuan Rumah

Boy Rafli Amar memasuki usia pensiun pada 25 Maret 2023. Boy lahir pada 25 Maret 1965.

Meski demikian, Mahfud tidak mengungkapkan siapa tokoh yang akan ditunjuk Presiden Jokowi menggantikan Boy Rafli Amar.

Mahfud meminta publik menunggu jadwal pelantikan Kepala BNPT dari Istana.

"Tunggu Istana sajalah nanti," kata dia.

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar genap berusia 58 tahun pada 25 Maret ini. Usia 58 tahun merupakan masa pensiun bagi anggota Polri.

Saat ditanya wartawan mengenai informasi dirinya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah pensiun, Boy menegaskan bahwa saat ini ia fokus ke pekerjaan di BNPT.

"Hari ini belum memutuskan. Saya masih fokus untuk pekerjaan BNPT dulu," ujar Boy di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/3/2023).

Boy mengakui bahwa dia sering berkomunikasi dengan tokoh-tokoh politik.

Baca juga: Memasuki Usia Pensiun Sebagai Anggota Polri, Boy Rafli Amar: Masih Fokus BNPT Dulu

Hanya saja, menurut dia, komunikasi mereka sebatas sebagai mitra kerja.

"Terus terang saja kalau komunikasi dengan sejumlah pimpinan- partai kami berkomunikasi dalam konteks merawat kebangsaan. Kayak kemarin kan kami juga menyelenggarakan dialog kebangsaan untuk mencegah polarisasi sosial dan politik identitas kami koordinasi dengan pimpinan partai," ujar dia.

Meski demikian, Boy menilai wajar jika purnawirawan Polri yang bergabung ke parpol.

Sebab, pada masa purnabakti, para purnawirawan masih ingin membangun bangsa lewat jalur politik.

"Tapi jujur saja untuk saya sendiri, saya belum mengambil keputusan bagaimana, saya masih ingin fokus dulu untuk tugas-tugas yang diberikan ke saya," kata Boy.

Saat disinggung apakah ke depannya akan bergabung ke partai nasionalis religius, Boy mengatakan bahwa hal itu masih rahasia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com