Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Nanang Facturochman
Kepala Kanwil Kemenag Banten

Kepala Kanwil Kemenag Banten

Penghayatan Kolektif Ramadhan

Kompas.com - 28/03/2023, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ADA yang menarik dari pernyataan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) ketika menyampaikan pesan Ramadhan bagi umat Islam di Indonesia di sela sidang Isbat pada Rabu (22/3/2023) lalu.

Gus Yaqut berpesan agar menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai madrasah untuk meningkatkan ketakwaan dan memperkuat tali persaudaraan dengan menyisihkan residu-residu kemanusiaan di dalam diri tiap insan.

Dalam pesannya itu, secara khusus Gus Yaqut mengutip surat Al Imran ayat 134 yang menjelaskan tentang tiga ciri melekat pada pribadi bertakwa, yakni; sifat peduli terhadap sesama (kepedulian sosial), lalu mampu mengendalikan emosi/perasaan, dan memaafkan kesalahan orang lain.

Kepedulian sosial ditempatkan pada aspek pertama sebagai ciri ketakwaan seseorang khususnya bagi yang mempunyai kerelaan dalam menafkahkan hartanya baik di saat berkecukupan maupun dalam keadaan sempit.

Gus Yaqut juga menegaskan bahwa tabiat yang kontradiktif dengan nilai kepedulian sosial sebagai sifat kikir.

“Sifat kikir yang tertanam dalam hati adalah musuh masyarakat. Umat tidak akan maju jika sifat kikir merajalela," ungkap Gus Yaqut dalam rubrik Pojok Gusmen (kemenag.go.id).

Bila diperhatikan, setidaknya selama dua edisi Ramadhan terakhir, Gus Yaqut selalu menekankan hal-hal terkait penguatan aspek sosial sebagai tema utama dari pesan Ramadhan yang disampaikannya.

Pada Ramadhan 1443 hijriah (tahun lalu), Gus Yaqut menjadikan kata “solidaritas” sebagai headline pesan Ramadhan.

Sedangkan pada Ramadhan tahun ini, giliran kepedulian sosial sebagai nilai yang diangkat untuk memperkuat tali persaudaraan (ukhuwah).

Dari tema selama dua Ramadhan itu nampaknya Gus Yaqut ingin menegaskan bahwa cita-cita persatuan dan solidaritas tidak akan tercapai bila kecenderungan individualisme masih dominan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, perasaan kolektif dapat tumbuh bila tiap-tiap insan mampu mengembangkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama.

Dalam hal ini, Gus Yaqut menilai pentingnya menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk menghidupkan penghayatan terhadap nilai kolektif semacam itu.

Karena sejatinya ibadah puasa tidak hanya ibadah yang bersifat ilahiah (vertikal), tetapi juga sebagai ibadah yang kompatibel dengan ajaran untuk membina kepedulian sesama manusia lewat penyelaman hikmah di balik munculnya rasa lapar dan haus yang dirasakan seseorang saat berpuasa.

Penghayatan kolektif

Puasa yang dijalankan itu kemudian dilebarkan menjadi penghayatan kolektif yang membuatnya tidak berhenti sebagai amalan individu.

Memang ada dawuh bahwa puasa adalah antara kita dengan Allah. Namun yang acap kali kita lupakan ialah bahwa “antara kita dengan Allah” itu hanyalah berkaitan dengan “kita” yang berpuasa dan “Allah” yang mengganjarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com